Sesuai
Surat Keputusan Menteri Negara BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham
Perseroan (Persero) PT PTPN VII No: SK-387 / MBU/2013 tanggal 21
November 2013, Prof. DR . Ir. H. Ahmad Ansori Mattjik , M.Sc diangkat
menjadi Komisaris Utama PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VII menggantikan
Drs. Akmaluddin Hasibuan,M.Sc
Pelaksanaan Sertijab dilaksanakan di Ruang Rapat Lantai I PTPN VII,
Selasa (10/12) dihadiri Direktur Utama Kusumandaru NS, Direktur Keuangan
Agoes Riyanto, Direktur Produksi M. Natsir, Direktur SDM dan Umum Budi
Santoso, Direktur Pemasaran Rafel P Sibagariang, Kepala Bagian, Manajer
Distrik dan Manajer Unit Usaha.
Dalam Sambutannya Direktur Utama PTPN VII Kusumandaru mengatakan, PTPN
VII merupakan perusahaan perkebunan yang sangat beruntung. Ini karena
dalam pergantian komisaris ini mendapat pengganti yang hebat-hebat.
“Komisaris sebelumnya pun hebat-hebat. Sosok Akmaludin Hasibuan seorang
Direktur Utama yang legenda, dan memiliki track record yang hebat,”
katanya.
Pada kesempatan itu, Kusumandaru mengucapkan terima kasih atas nama
Direksi dan keluarga besar PTPN VII kepada Dewan Komisaris yang tidak
menjabat lagi, atas sumbangsihnya selama ini.
“Meskipun saya selaku insan yang baru di PTPN VII, tapi sangat bangga
dengan hasil kerja jajaran komisaris, sehingga mempermudah pekerjaan
kedepan,” ujarnya.
“Saat ini PTPN VII sedang melaksanakan lima kebijakan strategis, dimana
akhirnya untuk peningkatan produktivitas. Hal ini tentu diperlukan
suasana yang kondusif,” katanya.
Lebih lanjut Kusumandaru mengatakan, jajaran Direksi telah mengajukan
kepada Kementrian BUMN agar PTPN VII bisa melakukan IPO dan syukur,
pihak kementerian menyetujui PTPN VII melakukan IPO.
Sementara Komisaris Utama PTPN VII Ahmad Ansori Mattjik mengungkapkan
kegembiraan karena masih dipercaya untuk bergabung dengan PTPN VII.
“Dalam menjalankan tugas nanti, kami berharap jajaran komisaris bisa
bekerjasama dengan Direksi. Kami siap untuk mengawasi benar kinerja para
Direksi,” katanya.
“Bisnis di PTPN VII ini tetap dasarnya adalah kualitas dan produktivitas
yang harus diperhaikan. Kita usahakan untuk terus dapat
berproduktivitas yang berkualitas. Jika kita memiliki kualitas maka
perusahaan kita akan lebih baik,” paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Akmaluddin Hasibuan mengingatkan kembali
kepada seluruh jajaran Direksi dan para pekerja utuk mengganti paradigma
yang ada di PTPN VII. Paradigma yang ada harus disesuaikan dengan
keadaan saat ini.
Saat masuk pertama bergabung dengan PTPN VII, kondisi perusahan ini
sangat kritis. Hampir 80 persen dari total areal kondisinya non
produktif, kondisi perusahaan itu erat kaitannya dengan asset dan
fundamental SDM. Saat perusahaan depresi maka yang paling merasakan
adalah SDM,” ujarnya.
Ia meminta kepada jajaran Direksi agar terus berada pada track yang
benar. Para pimpinan harus tegas, tidak sayang-sayang untuk investasi
dibidang produksi dan jangan melanggar system.
Akmal mengungkapkan permohonan maaf dan mengucapkan terima kasih kepada
jajaran Direksi yang selama ini telah bekerjasama dalam membangun PTPN
VII. (humas PTPN VII)
sumber :
PTPN VII