Bandung - Pemerintah mengklaim subsektor perkebunan kelapa sawit telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi negara.
Pada 2012, total devisa ekspor yang diberikan oleh perkebunan kelapa sawit dalam bentuk ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya mencapai US$ 19,5 miliar atau sekitar Rp 200 triliun.
Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan, subsektor perkebunan kelapa sawit memiliki kinerja strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pendapatan negara atas devisa ekspor CPO dan produk turunannya mencapai US$ 19,56 miliar atau setara Rp 200 triliun pada 2012. Pungutan ekspor secara akumulatif sejak aturan diberlakukan sudah mencapai lebih dari Rp 50 triliun," kata Suswono saat Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) ke-9 Tahun 2013 mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bandung, Kamis (28/11).
Peran strategis subsektor perkebunan kelapa sawit pada tahun ini diprediksi semakin besar.
Pada tahun ini, produksi diperkirakan mencapai 23-25 juta ton yang akan diikuti dengan peningkatan ekspor.
Dengan kondisi ini, Indonesia menjadi produsen CPO terbesar di dunia dan memiliki modal kuat untuk lebih berperan dalam perdagangan CPO dunia.
Pada 2012, total devisa ekspor yang diberikan oleh perkebunan kelapa sawit dalam bentuk ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya mencapai US$ 19,5 miliar atau sekitar Rp 200 triliun.
Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan, subsektor perkebunan kelapa sawit memiliki kinerja strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pendapatan negara atas devisa ekspor CPO dan produk turunannya mencapai US$ 19,56 miliar atau setara Rp 200 triliun pada 2012. Pungutan ekspor secara akumulatif sejak aturan diberlakukan sudah mencapai lebih dari Rp 50 triliun," kata Suswono saat Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) ke-9 Tahun 2013 mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bandung, Kamis (28/11).
Peran strategis subsektor perkebunan kelapa sawit pada tahun ini diprediksi semakin besar.
Pada tahun ini, produksi diperkirakan mencapai 23-25 juta ton yang akan diikuti dengan peningkatan ekspor.
Dengan kondisi ini, Indonesia menjadi produsen CPO terbesar di dunia dan memiliki modal kuat untuk lebih berperan dalam perdagangan CPO dunia.
Penulis: TL/FEB
Sumber:Investor Daily