JAKARTA -- Ada beberap isu yang beredar semenjak ditetapkannya
Undang-undanga BPJS pada awal 2014 nanti. Benarkah uang simpanan para
pekerja peserta PT Jamsostek Persero akan hangus setelah berganti nama?
Ternyata itu hanyalah kabar burung semata.
Bagaimana Nasib Uang Simpanan Peserta Jamsostek Setelah Berubah Menjadi BPJS?
"Saya bisa pastikan
hal itu sangatlah tidak benar," kata Direktur Kepesertaan Junaedi di
Kantor Pusat Jamsostek, kemarin. Semua investasi yang ada akan terus
dikelola.
Junaedi mengatakan, sejak dulu Jamsostek
bertransformasi tidak ada dana yang lenyap. Bahkan, uang Rp 10 sejak
dulu masih tetap dihitung. Tidak ada pengurangan atau tindakan lain
terhadap dana yang sudah ada.
Mengenai istilah dana tidak
bertuan, menurut Junaedi, sebenarnya tidak tepat. Pemiliknya tetap ada,
namun sudah tak jelas dimana keberadaannya. "Hingga saat ini ada sekitar
1,4 triliun untuk dana ini," kata Junaedi.
Jamsostek tetap
melakukan pencarian terhadap si pemilik dana. Bahkan bagi peserta yang
telah meninggal dunia juga terurus dengan baik. Secara bertahap,
dana-dana tersebut telah dituntaskan bagi mereka yang memang berhak
atasnya. Sebagian sudah beres kepengurusannya. "Ini amanat dan harus
kami sampaikan," tambah Junaedi.
Dana tersebut akan tetap
diteruskan untuk dikelola. Sebagian dari dana sudah dititipkan di Balai
Harta Peninggalan. Hingga saat ini jumlahnya masih dihitung, namun
progresnya sudah ada.
Untuk permasalahan iuran, BPJS tidak ada
memiliki perubahan yang signifikan. Masih sama seperti peraturan yang
ada sebelumnya. Tentunya iuran tidak memberatkan bagi peserta.
Pengecualian, pada 2015 nanti kemungkinan ada penetapan dana pensiun.
Namun besarannya masih belum ditetapkan. Saat ini besarnya iuran dana
hari tua sekitar 2 persen.
Saat ini, jumlah keanggotaan yang
dilindungi Jamsostek mencapai 16,4 juta hingga penghujung 2013. Semuanya
termasuk pekerja dari sektor formal atau konstruksi. Sedangkan para
pekerja yang memiliki paket lengkap, yakni simpanan tenaga kerja,
kematian, hingga hari tua mencapai 11,9 juta yang terdaftar.
REPUBLIKA.CO.ID,