Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Wednesday, December 18, 2013

Musim Hujan, Mutu Getah Karet Petani Menurun

Medan. Tingginya curah hujan mengakibatkan perkebunan karet di Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Langkat terendam banjir. Kibatnya, petani tidak bisa menyadap sehingga pendapatannya menurun. Dampak lainnya, produksi getah karet menurun karena kadar airnya naik. Suparno, petani di Dusun V Damar Itam, Kecamatan Sei Lepan, kepada MedanBisnis, Senin (16/12), mengatakan, sejak 2 bulan terakhir curah hujan cukup tinggi dan menyulitkan pekerjaan petani dalam menyadap getah.
"Selama 3 hari terakhir, hujan yang terus-menerus mengakibatkan ratusan hektare lahan karet petani terendam. Banyak petani yang tak bisa menyadap karet karena terrendam banjir," katanya.

Dijelaskannya, umumnya lahan karet petani di Damar Itam rawan terhadap banjir. Dengan umur tanaman yang tua, secara produksi tidak begitu besar. Dalam satu hektare, setiap 2 minggu sekali petani hanya bisa menyadap 100 kg. Angka tersebut, cukup rendah karena pengelolaan yang dilakukan hanya seadanya.

"Dampak banjir selama beberapa bulan terakhir membuat karet sadapan petani pada saat penimbangan menurun. Jika biasanya selama 2 minggu sekali dari desa tersebut bisa mencapai 6 - 7 ton, saat ini hanya 4,7 ton saja. Itu karena banyak petani yang tak bisa menyadap karet," kata Suparno.

Selain itu, kata dia, dampak tingginya curah hujan dan banjir membuat kualitas getah karet petani juga menurun. Pada penimbangan terakhir seminggu yang lalu, kadar air getah karet bertambah menjadi 11% dari biasanya sekitar 9%. "Kalau kadar air naik, harga getah turun. Kemarin, harganya hanya Rp11.500 per kg, padahal sebelumnya antara Rp12.000 sampai Rp16.000 perkg," katanya.

Ia mengharapkan pemerintah bisa membantu petani karet yang lahannya terendam banjir. Bantuan tersebut, misalnya jaminan stabilitas harga getah petani. Pasalnya, harga getah kerap naik turun dan itu membuat petani merasa diombang-ambingkan. "Harapannya ada perhatian dari pemerintah, dan juga jaminan harga yang baik dan menguntungkan," tambahnya. (dewantoro)/MedanBisnis

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum