(Gambar 1 Gejala serangan Oidium heveae pada pembibitan karet) |
Kerugian yang ditimbulkannya mencapai miliaran rupiah tiap tahunnya, tidak hanya karena kehilangan hasil akibat kerusakan tanaman tetapi juga karena besarnya biaya yang diperlukan dalam usaha pengendaliannya. Penyakit pada tanaman karet umumnya disebabkan oleh jamur dan gangguan fisiologis. Pada tanaman karet ada beberapa kriteria penyakit yaitu penyakit sangat penting, penting, agak penting dan kurang penting. Penyakit sangat penting di antaranya adalah penyakit jamur akar putih (JAP), kering alur sadap, penyakit gugur daun Corynospora, Colletotrichum, dan Oidium. Penyakit penting di antaranya adalah jamur akar merah, Mouldy rot, nekrosis kulit, dan jamur upas.
Penyakit agak penting adalah gugur daun Helminthosphorium dan Phytopthora, kanker bercak dan kanker lump. sedangkan penyakit tidak penting adalah gugur daun Guignardia, Fusicoccum, Cylindrocladium, penyakit akar coklat, penyakit akar hitam, dan Botridiplodia sp.
Penyakit gugur daun Oidium merupakan penyakit utama pada tanaman karet, penyakit ini disebut juga penyakit embun tepung, menyebabkan kerugian di perkebunan karet baik tanaman belum menghasilkan (TBM) maupun tanaman telah menghasilkan (TM). Selain tanaman belum dan telah menghasilkan, jamur ini juga menyerang tanaman di persemaian, pembibitan, dan kebun entres. Serangan berat terjadi bila keadaan cuaca kering diselang-selingi oleh hujan yang singkat di malam hari atau kabut dipagi hari pada waktu tanaman membentuk daun muda (awal musim hujan). Patogen penyebab penyakit ini adalah jamur Oidium heveae.
Patogen O. heveae terutama menyerang daun-daun muda yang berwarna coklat. Daun yang terserang terlihat berwarna hitam, lemas mengeriput, dan berlendir. Di bawah permukaan daun terdapat bercak putih seperti tepung halus yang terdiri dari atas benang hifa dan spora jamur (Gambar 1). Massa tepung jamur tersebut dapat juga menutupi permukaan atas daun. Pada serangan lanjut bagian ujung daun mati, daun melengkung dan akhirnya gugur sehingga tinggal tangkainya saja dan tangkai ini akhirnya gugur juga. Di permukaan tanah dari tanaman yang terserang banyak dijumpai helaian daun yang jatuh.
Pada daun yang lebih tua, gejala serangan ditandai adanya bercak kekuningan atau coklat, kemudian berkembang membentuk bintik-bintik nekrotik yang dapat mengurangi efisiensi fotosintesis. Pada daun tua ini juga terdapat tepung halus berwarna putih dipermukaan, namun daun-daun tersebut tidak banyak yang gugur hanya beberapa saja. Embun tepung termasuk penyakit yang merugikan karena mengakibatkan daun-daun yang masih muda berguguran, akibatnya pertumbuhan tanaman terhambat dan produktifitas menurun, sehingga produksi latek juga menurun. Selain itu jamur ini dapat juga menyerang bunga, sehingga produksi biji sedikit.
Penyakit ini mengakibatkan gugurnya daun muda yang baru terbentuk sesudah masa gugur daun alami. Akibatnya pertumbuhan tanaman terhambat, produksi lateks menurun dan biji yang dihasilkan sedikit. Kebun yang sering mendapat serangan berat adalah kebun yang terletak pada ketinggian di atas 200 meter dari permukaan laut.
Penyakit embun tepung disebabkan oleh jamur Oidium heveae. Jamur ini mempunyai benang-benang hifa berwarna putih menghasilkan spora tidak berwarna. Spora mudah diterbangkan oleh angin atau embun, dan mudah tercuci oleh air hujan dari permukaan daun sehingga penyakit ini hanya timbul pada awal musim hujan. Spora jamur ini disebarkan oleh angin dan embun.
1. Klon-klon rentan sebaiknya
tidak ditanam di daerah yang rawan penyakit gugur daun oidium, seperti
GT1, PR255, dan WR101.Pengendalian penyakit ini dapat melalui
2. Merangsang pembentukan daun baru lebih cepat atau lebih awal,
sehingga dapat terhindari dari serangan O. heveae pada saat musim hujan.
Pembentukan daun baru dapat dirangsang dengan pemberian pupuk
Nitrogen satu kali dosis anjuran. Pupuk nitrogen berfungsi untuk
merangsang pembentukan daun baru lebih cepat atau lebih awal sehingga
diharapkan daun tanaman telah menjadi hijau pada waktu O. heveae
menyerang pada awal musim hujan.
4. Pada tanaman menghasilkan (TM) pengendalian menggunakan fungisida tidak ekonomis, biasanya serangan penyakit ini dibiarkan saja (tidak dikendalikan). Pada tanaman TM pengendalian dilakukan dengan pemberian pupuk ekstra pada awal dan akhir musim hujan.
Agar serangan penyakit dapat diketahui lebih dini, penyakit gugur daun Oidium dapat dilakukan peramalan dengan cara memonitor gejala serangan di lapangan. Caranya: pengamatan serangan dilakukan setiap hari, dimulai pada saat tanaman mulai membentuk daun baru hingga daun menjadi hijau. Jika diketahui adanya serangan penyakit embun tepung, secepatnya dilakukan pengendalian. Peramalan juga dapat dilakukan dengan mengamati keadaan cuaca, bila keadaan cuaca kering diselang-selingi oleh hujan yang singkat atau rintik-rintik serta adanya kabut di malam atau pagi hari pada waktu tanaman sedang membentuk daun baru, maka diramalkan akan timbul serangan jamur. Dengan demikian tindakan penangulangan dapat dipersiapkan segera. (Rita Harni/BALITTRI) Infotekhno