Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Thursday, May 16, 2013

Teh Indonesia“ Lebih Siap Hadapi AFTA

BANDUNG :Produk teh Indonesia lebih siap menyongsong pasar bebas Asean tahun 2015 dibanding sektor lainnya, kata Penasihat Asosiasi Teh Indonesia Hisyaf Malik di Bandung.
"Dibukanya kran pasar bebas Asean memang ada pengaruhnya, namun teh Indonesia lebih siap karena saat ini masih terdepan di Asean," kata Hisyaf Malik, Rabu 15 Mei 2013.


Ia menyebutkan, produsen teh di Indonesia memiliki pengalaman lebih dibandingkan negara-negara lainnya di Asean, bahkan menjadi pemimpin di kawasan itu.

"Di Asean produk teh Indonesia tertinggi, negara lainnya yang memiliki perkebunan teh adalah Vietnam. Namun secara keseluruhan dari sisi produksi dan kualitas kita lebih siap," kata Malik.

Lebih lanjut, ia menyebutkan standarisasi dan peningkatan kualitas produk teh telah dilakukan sejak lama, serta terus didorong untuk berproduksi dengan kaidah-kaidah yang mendorong daya saing dan kualitas.

Dari sisi kualitas, kata dia tidak ada masalah dan telah mendapat pengakuan daerah. Teh Indonesia sudah mampu bersaing di kancah internasional dengan ekspor ke sejumlah negara di dunia seperti ke Amerika Serikat, Eropa dan juga Timur Tengah.

"Inovasi terus dilakukan dalam pengolahan produk sehingga bernilai tambah dan berdaya saing, sertifikasi teh terus dipertahankan agar produk tetap terdepan di pasaran," katanya.

Terkait persaingan di kawasan Asean, kata Hisyaf Malik tetap ada terutama dari Vietnam yang memproduksi teh dengan harga yang rendah, hal itu dikarenakan upah perkebunan teh yang rendah.

"Mungkin persaingan dengan Vietnam terjadi meski masing-masing telah memiliki pasar. Dari sisi kualitas sangat bisa bersaing," katanya.

Sementara itu produksi teh nasional, menurut Hisyaf Malik masih normal, meski di beberapa kawasan ada pengurangan luasan areal.

"Produksi tidak ada perbedaan dalam dua tahun terakhir ini karena tidak cuaca ekstrem. Contohnya Januari - April 2013 ini produksi teh nasional telah mencapai 40 ribu hingga 45 ribu ton," katanya.

Dari total produksi itu, sekitar 70 persen teh dihasilkan di perkebunan-perkebunan yang ada di Jawa Barat.

"Sebesar 70 persen produksi teh nasional berasal dari perkebunan di Jawa Barat, baik perkebunan negara maupun produk teh rakyat," katanya.

Di sisi lain, Indonesia mendapat kepercayaan dari FAO untuk program pengembangan kualitas dan kuantitas produksi teh rakyat. Program yang digulirkan melalui Dewan Teh Indonesia itu dilakukan sejak 2012 dengan target untuk peningkatan teh rakyat.

"Indonesia sebagai pemimpin dari program FAO tersebut yang juga menangani pengembangan program itu bagi petani teh di Bangladesh," kata Malik yang juga Anggota Senior Dewan Teh Indonesia itu. (ant)/ekS

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum