Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Wednesday, June 8, 2011

Merek dagang RSPO diluncurkan

JAKARTA: Merek dagang RSPO (The Roundtable on Sustainable Palm Oil) baru-baru ini diluncurkan di Malaysia untuk digunakan oleh seluruh anggota RSPO dalam memasarkan hasil produksi minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya.
Sekretaris Jenderal RSPO Darrel Webber mengklaim terhitung mulai 1 Juni, para produsen produk konsumen CPO seperti margarin, biskuit, coklat, sabun dan kosmetik di seluruh dunia berkomitmen mendemonstrasikan penggunaan merek dagang RSPO untuk keberlangsungan minyak sawit (sustainable palm oil).
Anggota-anggota RSPO, ujarnya, akan dapat menggunakan logo merek dagang RSPO dalam kemasan sebagai pelengkap komunikasi produk-produk mereka yang mengandung minyak sawit yang dikelola secara berkelanjutan berdasarkan standar RSPO.
Dia yakin penggunaan merek dagang tersebut akan mendorong seluruh pihak di seluruh rantai pasok lebih meningkatkan kinerja mereka.
“Mereka dagang RSPO menjadi tonggak sejarah serta industri kelapa sawit pada umumnya,” katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis hari ini.
Selain itu, lanjutnya, merek dagang RSPO akan memungkinkan konsumen mengambil keputusan yang tepat terhadap pilihan produk yang menggunakan produk sawit berkelanjutan.
Kondisi tersebut dinilai dapat meningkatkan permintaan global mengingat pertumbuhan produksi minyak sawit berkelanjutan yang tersertifikasi (Certified Sustainable Palm Oil) sangat penting dalam menjaga kualitas produksi sejumlah produsen seperti Malaysia, Indonesia, Papua Nugini, kawasan Afrika Barat serta Amerika Latin.
Penetapan ini tak sekadar mendorong pertumbuhan produksi CSPO tapi juga untuk mempersiapkan pasar dari aspek permintaan,” jelas Webber.
Meski demikian, produksi minyak sawit dunia yang telah disertifikasi baru mencapai 9%. Estimasi data saat ini menunjukkan kapasitas produksi sawit berkelanjutan yang bersertifikasi RSPO baru mencapai 4,2 juta ton per tahun atau sekitar 9% dari total produksi minyak sawit global sekitar 46 juta ton per tahun.
Dari 4,2 juta ton sawit bersertifikasi RSPO, sekitar 54% berasal dari Malaysia, disusul Indonesia dengan persentase 35%. Sementara itu, Papua Nugini dan Kolombia berkontribusi masing-masing sekitar 10% dan 1%.
Presiden RSPO Jan Kees Vis, selaku penanggung jawab pengembangan sumber bahan baku berkelanjutan di Unilever—perusahaan pembeli minyak sawit terbesar di dunia—mengklaim adanya RSPO membuat perkembangan produk Unilever sangat pesat.
Saat ini, sekitar 9% dari total produksi minak sawit dunia telah disertifikasi. Harus diakui merek dagang RSPO merupakan terobosan dalam permintaan global terhadap CSPO sehingga merek dagang RSPO perannya sangat penting,” jelasnya.
Sebelumnya, desain merek dagang RSPO telah diluncurkan pada November 2010 pada Rountable Meeting RSPO Ke-8 di Jakarta. Saat ini, aturan mengenai penggunaan merek dagang ini telah dirampungkan dan prosedur untuk mendapatkan izin penggunaan merek dagang sedang disusun.
Hingga 2011, sebanyak 60 negara sedang mendaftarkan merek dagang RSPO termasuk di pasar-pasar minyak sawit terkemuka. RSPO sendiri merupakan organisasi multistakeholders yang didirikan pada 2004 untuk mempromosikan produksi dan penggunaan minyak sawit berkelanjutan melalui standar global yang kredibel. (sut) (sumber : bisnis)

No comments:

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum