JAKARTA: Harga minyak sawit mentah turun
untuk pertama kali dalam 3 hari dipicu sinyal pelemahan ekonomi di AS.
Spekulasi perlambatan di negara ekonomi terbesar dunia itu dikhawatirkan
dapat mengganggu permintaan komoditas, padahal produksi Malaysia dapat
naik lebih dari perkiraan perkiraan.
Harga kontrak berjangka minyak untuk pengiriman Agustus turun 1% menjadi 3.388 ringgit atau US$1.127 per metrik ton pada Malaysia Derivatives Exchange.
Indikator ekonomi AS berupa data manufaktur, pasar tenaga kerja dan indeks kepercayaan konsumen yang dirilis melemah pada pekan lalu, mendorong spekulasi Federal Reserves bakal menahan suku bunga di dekat nol untuk mengamankan ekonominya. Tingkat pengangguran tercatat naik dari 9% menjadi 9,1% pada bulan lalu.
Harga kontrak berjangka minyak untuk pengiriman Agustus turun 1% menjadi 3.388 ringgit atau US$1.127 per metrik ton pada Malaysia Derivatives Exchange.
Indikator ekonomi AS berupa data manufaktur, pasar tenaga kerja dan indeks kepercayaan konsumen yang dirilis melemah pada pekan lalu, mendorong spekulasi Federal Reserves bakal menahan suku bunga di dekat nol untuk mengamankan ekonominya. Tingkat pengangguran tercatat naik dari 9% menjadi 9,1% pada bulan lalu.
Tren ini melanjutkan penurunan harga sebesar 0,5% pada pekan lalu setelah terjadi kenaikan pada 3 pekan sebelumnya.
Ker Chung Yang, analis pada Phillip Futures Pte, pada petang ini mengatakan ada laporan AS dapat menyebabkan sentimen di pasar komoditas melemah, terutama pada minyak kelapa sawit.
Dia menuturkan minyak sawit mentah memang berkorelasi erat terhadap pertumbuhan ekonomi karena digunakan untuk keperluan memasak juga sebagai biofuel.(mmh)
Ker Chung Yang, analis pada Phillip Futures Pte, pada petang ini mengatakan ada laporan AS dapat menyebabkan sentimen di pasar komoditas melemah, terutama pada minyak kelapa sawit.
Dia menuturkan minyak sawit mentah memang berkorelasi erat terhadap pertumbuhan ekonomi karena digunakan untuk keperluan memasak juga sebagai biofuel.(mmh)
Sementara, Kepala perdagangan LT Futures International Sdn. Chandran
Sinnasamy memperkirakan, produksi minyak sawit di Malaysia pada Mei lalu
mungkin akan melebihi ekspektasi pasar, dan bisa menekan harga.
Dewan Minyak Sawit Malaysia dijadwalkan merilis data produksi, persediaan, dan ekspor untuk bulan Mei, pada 10 Juni mendatang. (sumber :bisnis.com & kontanonline).
Dewan Minyak Sawit Malaysia dijadwalkan merilis data produksi, persediaan, dan ekspor untuk bulan Mei, pada 10 Juni mendatang. (sumber :bisnis.com & kontanonline).
No comments:
Post a Comment