MEDAN - Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara
menyesalkan terjadi lagi kasus pencurian karet jenis SIR20 sebanyak
20.160 kilogram, di kawasan Perdagangan, Simalungun, Jumat (17/6)
dinihari.
"Padahal pihak Kepolisian Daerah Sumut lagi fokus mengamankan kasus pencurian/perampokan komoditas ekspor di berbagai daerah dan Kamis (16/6) Kapolri dan Panglima TNI baru saja di Medan. Terjadinya lagi aksi pencurian karet itu menunjukkan Sumut belum aman," kata Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah, di Medan, Jumat.
Berdasarkan laporan, hilangnya karet milik PT Wipolimex Raya itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB di kawasan gudang perusahaan angkutan CV Saudara Jaya, Jalan Kuala Tanjung, Kecamatan Bandar, Perdagangan, Kabupaten Simalungun.
"Untuk menekan pencurian, Gapkindo sudah menyurati juga semua anggota asosiasi agar tidak membeli SIR20 yang mencurigakan dan meningkatkan kerja sama dengan pihak pengangkutan untuk meningkatkan keamanan," katanya.
Gapkidno sendiri berharap agar pihak kepolisian dapat menangkap komplotan pencuri karet itu dan mengungkap sindikat yang aksinya sudah merugikan dan meresahkan pengusaha. Karena hilangnya karet itu bukan saja merugikan secara materi, tetapi nama baik eksportir dan Indonesia di pasar internasional.
"Pada 1 Juni lalu, Gapkindo sudah menyurati Kepala Polda Sumut, Irjen Pol. Wisjnu Amat Sastro memohon kepolisian mengamankan jalan lintas Sumatera sekaligus membongkar sindikat pencurian dan perampokan yang semakin marak di daerah itu sejak awal tahun 2011," katanya.
Dengan terjadinya lagi pencurian karet pada 17 Juni, maka total kerugian sudah berkisar Rp4 miliar.
Secara resmi, kata dia, Gapkindo sudah menerima enam laporan kasus pencurian dan perampokan dari eksportir anggota asosiasi itu dengan total volume masing-masing untuk jenis SIR sebanyak 96,040 ton dan bahan olah karet (bokar) sebanyak 4 ton dimana nilainya mencapai sekitar Rp4 miliar.
Kasus pertama terjadi terjadi Jalan Lintas Sumatera menuju Pela buhan Belawan tanggal 3 Februari dengan total 40. 320 ton.
Kasus kedua terjadi di Jalan Baru Rantau Prapat, Labuhan Batu menuju Kabupaten Asahan, dimana total pencurian dilakukan atas bokar dengan total 4 ton.
Disusul kejadian pada tanggal 23 April, awal Mei dan 31 Mei di kawasan Sei Bamban Deli Serdang menuju Pelabuhan Belawan dan terakhir 17 Juni di Simalungun sebanyak 20,160 ton berupa SIR 20.
Editor: PRAWIRA SETIABUDI
(dat06/antara)
"Padahal pihak Kepolisian Daerah Sumut lagi fokus mengamankan kasus pencurian/perampokan komoditas ekspor di berbagai daerah dan Kamis (16/6) Kapolri dan Panglima TNI baru saja di Medan. Terjadinya lagi aksi pencurian karet itu menunjukkan Sumut belum aman," kata Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah, di Medan, Jumat.
Berdasarkan laporan, hilangnya karet milik PT Wipolimex Raya itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB di kawasan gudang perusahaan angkutan CV Saudara Jaya, Jalan Kuala Tanjung, Kecamatan Bandar, Perdagangan, Kabupaten Simalungun.
"Untuk menekan pencurian, Gapkindo sudah menyurati juga semua anggota asosiasi agar tidak membeli SIR20 yang mencurigakan dan meningkatkan kerja sama dengan pihak pengangkutan untuk meningkatkan keamanan," katanya.
Gapkidno sendiri berharap agar pihak kepolisian dapat menangkap komplotan pencuri karet itu dan mengungkap sindikat yang aksinya sudah merugikan dan meresahkan pengusaha. Karena hilangnya karet itu bukan saja merugikan secara materi, tetapi nama baik eksportir dan Indonesia di pasar internasional.
"Pada 1 Juni lalu, Gapkindo sudah menyurati Kepala Polda Sumut, Irjen Pol. Wisjnu Amat Sastro memohon kepolisian mengamankan jalan lintas Sumatera sekaligus membongkar sindikat pencurian dan perampokan yang semakin marak di daerah itu sejak awal tahun 2011," katanya.
Dengan terjadinya lagi pencurian karet pada 17 Juni, maka total kerugian sudah berkisar Rp4 miliar.
Secara resmi, kata dia, Gapkindo sudah menerima enam laporan kasus pencurian dan perampokan dari eksportir anggota asosiasi itu dengan total volume masing-masing untuk jenis SIR sebanyak 96,040 ton dan bahan olah karet (bokar) sebanyak 4 ton dimana nilainya mencapai sekitar Rp4 miliar.
Kasus pertama terjadi terjadi Jalan Lintas Sumatera menuju Pela buhan Belawan tanggal 3 Februari dengan total 40. 320 ton.
Kasus kedua terjadi di Jalan Baru Rantau Prapat, Labuhan Batu menuju Kabupaten Asahan, dimana total pencurian dilakukan atas bokar dengan total 4 ton.
Disusul kejadian pada tanggal 23 April, awal Mei dan 31 Mei di kawasan Sei Bamban Deli Serdang menuju Pelabuhan Belawan dan terakhir 17 Juni di Simalungun sebanyak 20,160 ton berupa SIR 20.
Editor: PRAWIRA SETIABUDI
No comments:
Post a Comment