Agus Martowardojo (MENKEU)(ANTARA/Yudhi Mahatma) |
JAKARTA- Menteri Keuangan
(Menkeu), Agus Martowardojo, mengharapkan perusahaan nasional dapat
berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan Forum Ekonomi Dunia - Asia
Timur (World Economic Forum on East Asia/WEF-EA) yang berlangsung di
Jakarta pada 12-13 Juni 2011.
"Saya justru merekomendasi perusahaan yang merupakan aset nasional Indonesia berpartisipasi dalam WEF karena tidak bisa dielakkan bahwa ini era globalisasi, mau tidak mau akan berdampak kepada Indonesia," ujarnya saat ditemui pada penyelenggaraan Forum Ekonomi Dunia di Jakarta, Minggu.
Menkeu menjelaskan, peran aktif pengusaha Indonesia dibutuhkan dalam forum pemimpin bisnis dunia ini karena dampaknya secara tidak langsung dapat mengundang dan meningkatkan minat investasi investor asing ke Indonesia.
"WEF ini kan inisiatif dari business leader. Disini kan business leader Indonesia bertemu para business leader luar negeri dan perwakilan pemerintah Indonesia. Ini membuat kombinasi yang sangat baik dan dengan yang hadir disini adalah business leader kelas dunia jadi semakin membuat mereka memahami Indonesia," ujarnya.
Forum ini juga diharapkan dapat membantu para pemimpin bisnis dari luar negeri yang memiliki lingkup usaha di Indonesia dapat merasa nyaman dalam mengembangkan bisnisnya.
"Banyak sekali co chair dari WEF yang juga merupakan pemimpin bisnis merasa sangat terbantu dengan lingkup usahanya di Indonesia, seperti pimpinan Unilever, HongKong Bank serta Mackenzie Singapura," ujarnya.
Indonesia terpilih sebagai tuan rumah pertemuan WEF-EA 2011. Indonesia merupakan lokasi yang ideal untuk pertemuan sekaligus perayaan peringatan ke-20 WEF Asia Timur karena posisinya sebagai Ketua Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada 2011, perekonomian besar di kawasan Asia Timur, dan anggota G-20.
Pertemuan WEF ini diikuti pemimpin pemerintahan, pelaku bisnis, masyarakat sipil, dan akademisi. Tema yang diangkat dalam pertemuan ini adalah "Merespon Globalisasi Baru".
Pertemuan WEF-EA ini dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu (12/6). Wakil Presiden Boediono juga dijadwalkan hadir pada Senin (13/6).
Penyelenggaraan forum ini dihadiri oleh lebih dari 600 para pelaku ekonomi termasuk para pemimpin bisnis dan pewakilan kepala pemerintahan dari negara berkembang. (Ant)
"Saya justru merekomendasi perusahaan yang merupakan aset nasional Indonesia berpartisipasi dalam WEF karena tidak bisa dielakkan bahwa ini era globalisasi, mau tidak mau akan berdampak kepada Indonesia," ujarnya saat ditemui pada penyelenggaraan Forum Ekonomi Dunia di Jakarta, Minggu.
Menkeu menjelaskan, peran aktif pengusaha Indonesia dibutuhkan dalam forum pemimpin bisnis dunia ini karena dampaknya secara tidak langsung dapat mengundang dan meningkatkan minat investasi investor asing ke Indonesia.
"WEF ini kan inisiatif dari business leader. Disini kan business leader Indonesia bertemu para business leader luar negeri dan perwakilan pemerintah Indonesia. Ini membuat kombinasi yang sangat baik dan dengan yang hadir disini adalah business leader kelas dunia jadi semakin membuat mereka memahami Indonesia," ujarnya.
Forum ini juga diharapkan dapat membantu para pemimpin bisnis dari luar negeri yang memiliki lingkup usaha di Indonesia dapat merasa nyaman dalam mengembangkan bisnisnya.
"Banyak sekali co chair dari WEF yang juga merupakan pemimpin bisnis merasa sangat terbantu dengan lingkup usahanya di Indonesia, seperti pimpinan Unilever, HongKong Bank serta Mackenzie Singapura," ujarnya.
Indonesia terpilih sebagai tuan rumah pertemuan WEF-EA 2011. Indonesia merupakan lokasi yang ideal untuk pertemuan sekaligus perayaan peringatan ke-20 WEF Asia Timur karena posisinya sebagai Ketua Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada 2011, perekonomian besar di kawasan Asia Timur, dan anggota G-20.
Pertemuan WEF ini diikuti pemimpin pemerintahan, pelaku bisnis, masyarakat sipil, dan akademisi. Tema yang diangkat dalam pertemuan ini adalah "Merespon Globalisasi Baru".
Pertemuan WEF-EA ini dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu (12/6). Wakil Presiden Boediono juga dijadwalkan hadir pada Senin (13/6).
Penyelenggaraan forum ini dihadiri oleh lebih dari 600 para pelaku ekonomi termasuk para pemimpin bisnis dan pewakilan kepala pemerintahan dari negara berkembang. (Ant)
COPYRIGHT © 2011
No comments:
Post a Comment