Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Wednesday, June 22, 2011

Indonesia perlu miliki perdagangan kontrak karet

JAKARTA: Stakeholder komoditas karet meminta pasar berjangka di Indonesia agar menyelenggarakan transaksi kontrak perdagangan karet sebagai sarana lindung nilai dari gejolak harga dan untuk memudahkan akses industri hilir terhadap komoditas. Aziz Pane, Ketua Dewan Karet Nasional, mengatakan selama ini industri hilir karet, terutama golongan kecil – menengah dan pelaku industri baru, kerap kesulitan mendapatkan akses terhadap bahan baku berupa karet alam.
Pelaku industri, lanjutnya, harus terjun langsung kepada petani. Dia menilai perdagangan karet di pasar berjangka dapat menjawab kesulitan tersebut. Di sisi lain, lanjutnya, perdagangan pasar berjangka karet dapat memutuskan pemain tengah distribusi atau tengkulak dan menciptakan harga yang lebih transparan.
“Jika [karet] ada di bursa, pembeli cukup mencari karet di pasar, tidak perlu lari ke petani. Jika pembeli lari ke petani, justru memunculkan pemain perdagangan tengah yang disebut tengkulak. Mereka yang mendapatkan untung besar dari harga. Bukan petani,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini.
Aziz mengaku telah bertemu dengan kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) untuk membicarakan peluang tersebut. Dia berharap Bappebti dan pemerintah dapat mendukung keinginan tersebut.
“Ketika kami bertemu, tanggapan Bappebti positif. Ke depan, kami akan menindaklanjuti kemungkinan perdagangan berjangka karet dengan permerintah, bursa berjangka di dalam negeri, dan stakeholder lainnya,” ujarnya.
Aziz mengakui masih ada kendala berupa kesiapan dunia usaha dan industri untuk menyelenggarakan perdagangan karet. Namun begitu, lanjutnya, kebutuhan pasar berjangka karet sudah mendesak. “Kalau menunggu siap, kapan dapat terselenggara, Harus disiapkan dari sekarang,” katanya.
Soeharto Honggokusumo, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo), menambahkan tantangan datang terutama dari para calon pemain perdagangan berjangka karet. “Kita [Indonesia] belum punya pasar berjangka karet. Pemainnya belum ada,” ujarnya.
Namun, dia setuju bahwa karet sebaiknya memiliki pasar di salam negeri. Apalagi Indonesia termasuk salah satu negara produsen karet dunia. “Seharusnya begitu [ada pasar] supaya daya tawar lebih baik. Pasar juga yang menentukan harga,” katanya.
Pada pasar berjangka, lanjutnya, ada faktor pembeli, pedagang, dan spekulan yang kemudian dapat menentukan harga.
Suharto mengatakan selama ini harga karet di tingkat pabrik di dalam negeri mengacu pada harga di bursa komoditas Singapura (Singapore Commodity Exchange/SICOM). “Pertimbangannya bukan sekedar jarak geografis. Akan tetapi bursa SICOM  memperdagangkan jenis karet yang paling mendekati kategori di dalam negeri, yaitu TSR20, RSS3, RSS1. Tapi SICOM hanya sebagai rujukan,” katanya.
Pada prakteknya, lanjutnya, harga karet di lapangan dapat sedikit di atas atau sedikit di bawah harga acuan tergantung pada keadaan penawaran (suplai).
Berdasarkan data Balai Penelitian Sembawa, prakiraan harga karet kering 100% pada hari ini mencapai Rp35.800 – Rp36.300 per kg. Angka tersebut sedikit melemah dibandingkan dengan awal pekan ini yaitu Rp36.100 – Rp36.600 per kg. Balai Penelitian Sembawa melaporkan harga perdagangan karet di Palembang Sumatera Selatan.(mmh) (BI) Oleh Anggi Oktarinda

No comments:

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum