Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut) dan TNI menggelar
Operasi Sawit Toba. Operasi bersama ini untuk mengatasi banyaknya
terjadi pencurian Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit di provinsi ini
beberapa waktu terakhir.
Di dalam keterangannya kepada wartawan di Medan, Kamis 9 Juni 2011, Kapolda Sumut, Irjen. Wisjnu Amat Sastro, menyatakan, operasi ini akan dilaksanakan selama satu bulan ke depan. Sasaran utama operasi, daerah-daerah yang selama ini rawan terjadinya pencurian CPO maupun pembajakan truk yang mengangkut CPO.
“Ada beberapa wilayah yang tergolong rawan, Polres Langkat, Polres Binjai, Polres Pelabuhan Belawan, Polres Deli Serdang, Polres Tebing Tinggi, Polres Asahan, dan Polres Labuhan Batu. Daerah yang tergolong paling rawan, wilayah Polres Asahan,” kata Wisjnu di Mapolda Sumut, Medan.
Dia menyebutkan dalam operasi ini ada sejumlah pos yang didirikan di daerah yang dianggap rawan pencurian CPO. Pengamanan juga dilakukan terhadap truk-truk tangki yang membawa CPO dengan tempatkan personel polisi dan TNI.
Untuk kepentingan pelibatan unsur TNI itu, Wisjnu menyatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Masing-masing dengan Komando Daerah (Kodam) I Bukit Barisan, Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan dan juga Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosek Hanudnas) III.
Pentingnya pelaksanaan Operasi Sawit Toba ini, dikarenakan banyaknya kasus-kasus pencurian CPO yang terjadi di Sumut. Kejahatan ekonomi ini, tukas Wisjnu, sudah sangat meresahkan. Itu sebabnya dukungan masyarakat sangat diharapkan untuk memberikan informasi kepada polisi jika mengetahui ada kasus yang berkenaan dengan pencurian CPO.
Kasus pencurian CPO memang kerap terjadi di Sumut dengan pelaku yang diduga merupakan kelompok terorganisir. Akibatnya banyak supir yang ketakutan saat membawa muatan, termasuk ketika berada di jalan tol.
Salah satu kasus yang terjadi pada Kamis 12 Mei 2011, truk yang dikemudikan Ropature Situmorang, dibajak saat melintas di jalan tol. Ketika itu truk membawa satu tangki berisi sekitar 31 ton CPO yang diperkirakan senilai Rp 310 juta. Kasus-kasus pembajakan truk tersebut, banyak yang berlum terungkap sampai sekarang.(dt)(sumber : eksposenews)
Di dalam keterangannya kepada wartawan di Medan, Kamis 9 Juni 2011, Kapolda Sumut, Irjen. Wisjnu Amat Sastro, menyatakan, operasi ini akan dilaksanakan selama satu bulan ke depan. Sasaran utama operasi, daerah-daerah yang selama ini rawan terjadinya pencurian CPO maupun pembajakan truk yang mengangkut CPO.
“Ada beberapa wilayah yang tergolong rawan, Polres Langkat, Polres Binjai, Polres Pelabuhan Belawan, Polres Deli Serdang, Polres Tebing Tinggi, Polres Asahan, dan Polres Labuhan Batu. Daerah yang tergolong paling rawan, wilayah Polres Asahan,” kata Wisjnu di Mapolda Sumut, Medan.
Dia menyebutkan dalam operasi ini ada sejumlah pos yang didirikan di daerah yang dianggap rawan pencurian CPO. Pengamanan juga dilakukan terhadap truk-truk tangki yang membawa CPO dengan tempatkan personel polisi dan TNI.
Untuk kepentingan pelibatan unsur TNI itu, Wisjnu menyatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Masing-masing dengan Komando Daerah (Kodam) I Bukit Barisan, Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan dan juga Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosek Hanudnas) III.
Pentingnya pelaksanaan Operasi Sawit Toba ini, dikarenakan banyaknya kasus-kasus pencurian CPO yang terjadi di Sumut. Kejahatan ekonomi ini, tukas Wisjnu, sudah sangat meresahkan. Itu sebabnya dukungan masyarakat sangat diharapkan untuk memberikan informasi kepada polisi jika mengetahui ada kasus yang berkenaan dengan pencurian CPO.
Kasus pencurian CPO memang kerap terjadi di Sumut dengan pelaku yang diduga merupakan kelompok terorganisir. Akibatnya banyak supir yang ketakutan saat membawa muatan, termasuk ketika berada di jalan tol.
Salah satu kasus yang terjadi pada Kamis 12 Mei 2011, truk yang dikemudikan Ropature Situmorang, dibajak saat melintas di jalan tol. Ketika itu truk membawa satu tangki berisi sekitar 31 ton CPO yang diperkirakan senilai Rp 310 juta. Kasus-kasus pembajakan truk tersebut, banyak yang berlum terungkap sampai sekarang.(dt)(sumber : eksposenews)
No comments:
Post a Comment