JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP)
dikabarkan mendapatkan fasilitas pinjaman dari tiga bank. Nilai
fasilitas itu mencapai US$ 250 juta. Sumber Bloomberg mengatakan, tenor
pinjaman tersebut adalah lima tahun.
Masih dari sumber yang sama, dana yang diperoleh rencananya akan digunakan untuk membiayai kembali utang yang akan jatuh tempo (refinancing) senilai US$ 160 juta pada November mendatang.
Aset perkebunan kelapa sawit Bakrie nantinya menjadi jaminan pinjaman. Kucuran bank secara offshore memberikan bunga 700 basis poin (bps) lebih tinggi dari London interbank rate (Libor) kemudian naik menjadi 900 bps setelah satu tahun.
Sedangkan utang secara onshore memberikan bunga 800 bps lebih tinggi dari Libor dan akan naik 1.000 bps atau 10% setelah 12 bulan.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII),
Credit Suisse Group AG dan Raiffeisen Bank Internasional AG rencananya
akan mengorganisir fasilitas dan sindikasi kepada pemberi kredit lainnya
dan diharapkan akan selesai 1 Juli mendatang.
Saat ini, emiten dengan kode saham UNSP ini memiliki rating Caa1 atau
lima terendah pada investment grade oleh Moody's Investors Service. (sumber :IK)
No comments:
Post a Comment