http://ptpn6.com |
“PTPN VI melaporkan telah memetik keuntungan meski baru dua tahun mengembangkan model pengelolaan ISS. Perusahaan bisa mempratekkan pola siklus biologis dengan mengolah limbah pohon kelapa sawit menjadi pakan dan kotoran ternak menjadi pupuk organik,” kata Anggota Komisi IV DPR, Habib Nabiel Almusawa, dalam rilisnya ke “PR Online”, Kamis (6/6/2014).
Dengan bantuan lembaga penelitian, limbah perkebunan seperti pelepah dan bungkil bisa untuk pakan. Penggemukan dengan pakan olahan tersebut bisa menaikan bobot sapi antara 0,5 – 1,2 kg/hari/ekor. “Hasil tersebut akan lebih maksimal apabila dipadukan dengan temuan praktisi penggemukan sapi di Sumatera Barat,” tambahnya.
Dharmansyah, praktisi peternakan sapi di Sijunjung, kata Habib, menemukan bakteri yang memiliki kemampuan daya urai tinggi. Mampu mengurai makanan hingga 80 persen. “Bakteri biasa yang ada dalam pencernaan hewan ruminansia hanya mampu mengurai makanan maksimal 35 persen,” ujarnya.
Tingginya daya urai bakteri ini membuat daya serap ternak ruminansia terhadap makanan menjadi lebih baik, sehingga pertumbuhan bobot badannya jadi lebih cepat. Dengan mencampur bakteri ini kedalam makanan sapi, bisa meningkatkan bobot badan mencapai 2,4 kg/hari/ekor. “Potensi yang kita miliki sungguh luar biasa. Karena itu jangan pernah pesimis dengan program swasembada daging,” ucapnya.
Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/284023
Sumber lain memberitakan :
No comments:
Post a Comment