SIMPANG AMPEK : Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, 
Sumatera Barat, mulai menjalankan program peremajaan kelapa sawit 
sebagai upaya pembenahan bibit untuk hasil yang lebih baik.
"Peremajaan
 merupakan salah satu upaya untuk perbaikan genetik kelapa sawit yang 
tidak produktif lagi dengan tanaman lama ditumbangkan dan kembali 
ditanami dengan bibit unggul," kata Kepala Dinas Perkebunan Pasaman 
Barat Alfitri Noven di Simpang Ampek, Jumat 27 Juni 2014.
Ia 
mengatakan peremajaan kelapa sawit akan dilakukan secara bertahap. 
Dengan luas 100.314 hektare kebun kelapa sawit milik rakyat maka pada 
2013 sudah diremajakan seluas 120 hektar dan perluasan tanam seluas 700 
hektare.
"Pada 2014 kami menargetkan peremajaan akan dilakukan dan mudah-mudahan masyarakat memahami dan bersedia,"ujarnya.
Menurutnya,
 peremajaan kelapa sawit yang telah berumur 22 tahun keatas sangat 
penting dilakukan karena hasil yang diperoleh tidak maksimal. Apalagi 
masyarakat yang tidak memakai bibit unggul.
"Kami mencatat ada 
sekitar 58.000 hektare tanaman sawit tidak memakai bibit unggul. 
Hasilnya hanya 800 kilogram per hari. Sedangkan pakai bibit unggul atau 
plasma hasilnya mencapai 2 ton per hari," jelasnya.
Hal itu, 
katanya, jelas sangat merugikan petani sehingga perlu dilakukan langkah 
strategis mengatasinya. Salah satunya adalah dengan peremajaan dan 
penyediaan bibit unggul.
Dari segi harga juga sangat berbeda, 
harga sawit rakyat Rp1.130 /kilogram sedangkan harga kelapa sawit plasma
 atau bibit unggul Rp1.990/kilogram.
Ia menyebutkan kelemahan 
petani dalam memilih bibit adalah ketidakmampuan dari segi modal, 
mendapatkan bibit unggul yang susah dan pengetahuan petani yang rendah.
Petani,
 katanya, hanya ingin instan tanpa bisa memilih bibit unggul. Harga 
bibit sapuhan hanya Rp125 ribu/kantong dengan isi 250 butir. Sedangkan 
bibit unggul satu butirnya saja Rp10 ribu.
Selain peremajaan, 
pihaknya juga menyediakan bibit unggul melalui penyediaan bibit unggul 
di Balai Benih Induk (BBI) Padang Tujuah.
"Sudah saatnya 
pembenahan genetik bibit kelapa sawit dilakukan dalam rangka peningkatan
 produktifitas dan kualitas yang dihasilkan. Sehingga pendapatan petani 
juga meningkat,"sebutnya.
Dinas Perkebunan dalam rangka 
penyediaan bibit unggul juga akan menggandeng 19 perusahaan kelapa sawit
 yang ada. Caranya perusahaan akan menyediakan kecambah sawit dan akan 
ditanam dan dirawat di BBI Padang Tujuah.
Setelah kecambah tadi 
tumbuh dan siap ditanam maka akan dikembalikan ke perusahaan tersebut 
untuk ditanam atau diberikan ke masyarakat sekitar. Setiap daerah 
nantinya akan memperoleh bibit unggul.
"Ini adalah salah satu 
program CSR perusahaan yang bisa dimanfaatkan untuk mengganti tanaman 
sawit masyarakat dengan bibit unggul. Tentunya terlebih dahulu dilakukan
 peremajaan,"jelasnya.
Luas kebun kelapa sawit rakyat di Pasaman 
Barat saat ini mencapai 100.314 hektare. Kebun inti plasma 61.392 
hektare. Secara keseluruhan luas tanaman sawit di Pasaman Barat mencapai
 161.706 hektare.(ant)
(EKSPOSnews)

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment