Tandan buah segar/ Bisnis.com
|
Direktur
Utama UNSP Muhammad Iqbal Zainuddin mengatakan tahun ini pihaknya akan
berfokus pada optimalisasi aset yang sudah ada dan menggenjot
produktivitas yang berkelanjutan.
"Revenue kita akan lebih baik, first quarter kita sudah 37%. Pokoknya itu menjadi patokan kita dan akan kita maintain," katanya saat ditemui, Selasa (10/6/2014).
Meski
enggan menyebut secara terperinci, Iqbal mengungkapkan perusahaan akan
meningkatkan kapasitas produksinya melalui beberapa cara.
Pabrik misalnya, kapasitasnya akan dinaikkan hingga 80% sedangkan dari segi tanaman perseroan menggunakan bibit kelapa sawit unggul yang bisa memproduksi sawit lebih banyak dengan jumlah lahan yang sama.
Saat
ditanya soal rencana ekspansi dan pembangunan pabrik baru, Iqbal
menjawab hingga saat ini perseroan belum punya rencana ke arah tersebut.
Direktur
perseroan Andi W. Setianto mengakui sepanjang kuartal I/2014 perseroan
diuntungkan oleh perbaikan harga minyak sawit mentah atau CPO.
Menurutnya
harga saat ini ada di kisaran US$800--US$900 per ton, meningkat dari
tahun periode yang sama tahun sebelumnya saat CPO sempat menyentuh level
US$700 per ton. Perseroan optimistis bisa mempertahankan produksinya.
Perihal penjualan aset untuk memangkas utang, baik Iqbal dan Andi enggan menjelaskan hal tersebut. "Tujuan kita balance sheet-nya sehat," kata Andi.
Mengutip laporan keuangan
perseroan per 31 Maret 2014 perusahaan mencatatkan bahwa pihaknya telah
menerima uang muka penjualan HGU senilai US$37,08 juta. Dalam laporan
itu perseroan mengatakan penjualan diharapkan selesai pada tahun 2014.
Uang muka tersebut adalah bagian dari penjualan aset tetap di enam anak usaha PT Agri International Resources Pte. Ltd. Agri International adalah entitas anak UNSP.
Sebelumnya UNSP dikabarkan berencana memangkas utangnya senilai Rp2 triliun tahun ini. September lalu, perseroan menjual 100 % saham anak usahanya, PT Guntung Idamanusa pada PT Berkat Sawit Sejati dan PT Mitra Sistra senilai US$41,49 juta.
Hingga
akhir kuartal I/2014 liabilitas perseroan tercatat ada di level
US$12,59 triliun, menurun 4,45% dibandingkan dengan akhir tahun lalu
yang masih mencapai Rp13,15 triliun.
Tahun 2013 UNSP membukukan rugi hingga US$3,05 triliun dan Rp1,098 triliun pada 2012.
Adapun
pada kuartal pertama tahun ini perseroan mencatatkan kenaikan laba
bersih senilai Rp405,98 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu
perusahaan masih menanggung rugi hingga Rp60,21 miliar.
Bisnis.com
Editor : Rustam Agus
No comments:
Post a Comment