Resmi Dilantik, Pengurus GAPKI Riau Bahas Cuaca Ekstrim 
Pembangunan
 sub sektor perkebunan di Provinsi Riau yang dilaksanakan selama ini 
telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal ini ditunjukkan 
dengan meningkatnya PDRB sub sektor perkebunan dan kehutanan Provinsi 
Riau rata-rata peningkatan dalam 5 tahun terakhir sebesar 24,95 % per 
tahun. 
Hal
 itu disampaikan oleh Gubernur Riau yang diwakili oleh Kepala Dinas 
Perkebunan Provinsi Riau, Drs H. Zulher MS, pada saat pelantikan 
pengurus Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Riau periode 
2014-2017 sekaligus seminar nasional tentang Antisipasi Dampak Cuaca 
Ekstrim El Nino Terhadap Keberlanjutan Industri Kelapa Sawit, di Hotel 
Aryaduta, Pekanbaru, Selasa (24/6/2014). 
“Bagi
 Provinsi Riau, perkebunan bukan saja sebagai salah satu pilar penyangga
 devisa Negara dan kekuatan ekonomi nasional, tetapi juga berperan 
langsung dalam mengurangi jumlah penduduk miskin, pengangguran dan 
pengembangan daerah,” ujar Zulher. 
Dan
 juga, Zulher mengapresiasi terhadap seminar nasional yang diprakarsa 
oleh GAPKI Riau tersebut yang bertemakan tentang bahaya kebakaran 
sebagai dampak El Nino. 
“Kami
 berharap dari kegiatan seperti ini menghasilkan solusi yang tepat untuk
 menghadapi perubahan cuaca yang ekstrim akhir-akhir ini. Dan juga kami 
menghimbau kepada seluruh pelaku usaha perkebunan turut berperan aktif 
dalam mencegah kebakaran baik di wilayah yang dikuasainya maupun di 
wilayah interland perusahaannya”harap Zulher. 
Sementara itu, Ketua GAPKI Riau yang dilantik, Dr. Ir.  Hinsatopa
 Simatupang, MM, mengungkapkan bahwa GAPKI Riau dibawah kepemimpinannya 
berkomitmen untuk membesarkan industri kelapa kelapa sawit di Riau. 
Kelapa sawit menurutnya turut memberi andil dalam meningkatkan ekonomi 
masyarakat riau. Untuk itu, GAPKI Riau turut aktif dalam mengembangkan 
industri perkebunan ke depannya. 
“Kami
 kira hingga kini peluang bagi kita untuk mengembangkannya sangat besar.
 Untuk itu, kita butuh kerjasama yang kuat antara pihak pemerintah, 
lembaga non pemerintah dan masyarakat pelaku usaha perkebunan untuk 
sama-sama berperan aktif menciptakan usaha perkebunan yang berkualitas,”
 ucap Hinsatopa. 
Sementara
 pemilihan tema seminar tentang antisipasi dampak cuaca ekstrim juga 
merupakan tanggung jawab GAPKI Riau. Dia menilai, selama ini kebakaran 
yang terjadi telah merugikan seluruh pihak termasuk perusahaan kelapa 
sawit. Issu lingkungan menjadi hal yang terberat yang mereka lawan agar 
produk-produk turunan kelapa sawit dapat laku di pasar global.
Ketua
 GAPKI Pusat, H. Joefly J. Bahroeny, dalam sambutannya menyatakan bahwa 
Riau adalah magnetnya kelapa sawit Indonesia, diperkirakan lahan kelapas
 sawit diriau mencapai angka 2.258.553 hektar dari 8 juta ha secara 
nasional atau 26,25 %. Sedangkan penguasaan lahan perkebunan kelapa 
sawit di Riau hampir 64% dikuasai oleh masyarakat umum. 
“Industri
 sawit itu bukan lagi sumber devisa Negara, namun sawit telah menjadi 
tempat harapan hidup jutaan masyarakat kecil, tenaga kerja yang 
diserapnya, perkembangan ekonomi daerah atau yang lainnya dan sumber 
industri baru yang terus berkembang dan meyakinkan. Untuk itu, kerja 
sama semua pihak sangat dibutuhkan agar industri ini terus terjaga,” 
ujar Joefly. (*)
Mukhtar | Edited by Rbc
 http://riaubisnis.com/index.php/agriculture-mainmenu-109/pertanian-news/8950-resmi-dilantik-pengurus-gapki-riau-bahas-cuaca-ekstrim

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment