Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Tuesday, December 27, 2011

Harga Kakao Kering Di Pangkalpinang Naik

BANGKA- Harga kakao karing pada tingkat pedagang pengumpul di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel), naik menjadi Rp10.000 per kilogram karena pasokan kakao kering terbatas dan permintaan pasar cukup tinggi.

Ellan, pedagang pengumpul di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, Senin, mengatakan harga kakao kering naik menjadi Rp10.000 per kilogram dari harga Rp9.000 per kilogram."Naiknya harga kakao kering karena pedagang kesulitan untuk mendapatkan pasokan dari para petani karena terbatasnya produksi seiring turunnya minat petani masih untuk menanam kakao," ujarnya.

Selain itu, para petani kakao terkendala untuk menjemurkan hasil panennya karena hujan yang sering menguyur daerah sentra produksi, sehingga proses penjemurannya memakan waktu lama.

Ia menjelaskan, transaksi kakao saat ini hanya 5-10 kilogram dalam sehari, terkadang dalam satu hari tidak ada transaksi sama sekali.

"Kalaupun ada masyarakat yang melakukan transaksi kakao kering, itupun hasil dari tanaman kakao yang dijadikan sebagai tanaman selingan untuk batas tanah atau sebagai tanaman pelindung di halaman rumah," ujarnya.

Diperkirakan harga kakao kering akan bertahan sementara pasokan kakao diperkirakan akan berkurang karena minat masyarakat untuk berkebun kakao masih kurang.

Khairil, pedagang pengumpul lainnya, mengatakan, harga kakao cukup tinggi dibandingkan harga sebelumnya yang sempat turun hingga Rp9.000 per kilogram.

"Namun harga kakao saat ini belum mempengaruhi transaksi yang tetap sepi karena populasi tanaman kakao yang makin berkurang seiring rendahnya minat untuk berkebun kakao dan banyaknya tanaman kakao yang mati karena pengalihfungsian lahan menjadi tambang bijih timah," ujarnya.

Ia menjelaskan, sementara transaksi kakao kering yang makin menurun karena produksi kakao yang sangat terbatas.

"Selain itu, tanaman kakao kurang mendapat perawatan, seperti pemberian pupuk, obat-obatan sehingga kualitas biji buah kakao kurang baik.

Serangan hama tupai, moyet, dan kelelawar juga menjadi kendala peningkatan produksi kakao karena petani kurang perhatian sehingga buah yang siap panen dimakan hama tersebut.

Data Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Provinsi Babel luas perkebunan kakao pada 2010 mencapai 250 hektare, mengalami penurunan dibanding 2009 seluas 350 hektare.

Berkurangnya luas areal perkebunan kakao diikuti menurunnya produksi kakao kering menjadi 40 ton per tahun jika dibandingkan produksi kakao 2009 yang mencapai 70 ton per tahun.
(jh/JH/bd-ant)

No comments:

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum