Langsa-. Setelah sempat mengalami kenaikan, kini harga karet di tingkat pengumpul kembali merosot tajam, membuat masyarakat khususnya petani karet mengeluh.
“Kini harga jual karet di tingkat pengumpul setiap minggu mengalami penurunan,” ungkap Amat, salah seorang petani karet kepada MedanBisnis di Langsa, Selasa (13/12).
Dipaparkannya, harga karet di tingkat pedagang pengumpul menurun tajam menjadi Rp 13.500 per kg, dari sebelumnya Rp 17.200 hingga Rp 18.000 per kg. Menurutnya, kondisi ini menyebabkan petani karet resah.
“Sudah harganya menurun, cuaca pun terkadang hujan sehingga petani tidak bisa bekerja maksimal. Coba bayangkan, biasanya setiap minggu saya memperoleh penghasilan Rp 860.000, akan tetapi kini dengan harga karet yang terus menurun saya hanya memperoleh penghasilan maksimal Rp 600.000 per minggu,” paparnya.
Menurutnya, jika kondisi ini berlangsung lama, masyarakat yang hidupnya bertumpu dari hasil karet harus mencari pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan. Jika tidak penghasilan saat ini tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Amat berharap pemerintah pusat maupun pemerintah daerah segera mencari solusi untuk mengatasi kondisi seperti sekarang ini. Karena bagi masyarakat yang perekonomiannya menengah ke bawah, kondisi saat ini sangat memberatkan. ( m syafrizal)/MB-Aceh
No comments:
Post a Comment