MEDAN - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menilai program sertifikasi lahan petani mendesak dilaksanakan. Hal itu karena sebagian besar tanaman petani atau satu juta hektare lebih sudah tua sehingga perlu diremajakan.
"Apkasindo berharap kerja sama program sertifkasi lahan petani sawit dengan BPN (Badan Pertanahan Nasional) dan Kementerian terkait bisa dilaksanakan awal tahun 2012," kata Ketua Umum Apkasindo, Anizar Simanjuntak, di Medan, Kamis.
Apkasindo berencana menjadikan sertifikasi lahan milik 944 petani di Labuhan Batu dan Asahan, Sumatera Utara menjadi proyek percontohan.
Jumlah petani sawit anggota Apaksindo, kata dia, mencapai 2,7 juta orang dengan areal seluas 3,8 juta hektare.
Dari 2,7 juta orang petani itu, hampir semuanya tidak memiliki sertifikat atas lahannya sehingga menjadi kendala dalam berhubungan dengan pihak perbankan termasuk dalam program revitalisasi perkebunan yang diprogramkan pemerintah.
"Tidak heran kalau kemudian tanaman petani yang sudah tua tidak diremajakan karena petani sendiri tidak memiliki dana cukup untuk mengganti tanaman sawitnya," katanya.
Dengan lahan bersertifikat, petani bisa meminjam uang ke bank dan dana itu bisa untuk meremajakan tanamannya. (tk/ant)/I-D
No comments:
Post a Comment