Namun, harga yang terbentuk saat ini masih dapat
berfluktuasi seiring dengan belum adanya kepastian ketahanan stok di
China, dan permintaan dari tiga negara importir karet utama dunia.
Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah, mengatakan bahwa harga karet di bursa berjangka Singapura (SGX), Tokyo (TOCOM) dan Shanghai (SHFE) untuk penutupan hari ini terpantau naik. "Harga TSR20 pada penutupan untuk kontrak September terpantau naik 11,2 sen menjadi 239,1," katanya di Medan.
Edy menjelaskan, ada tiga faktor yang mempengaruhi kenaikan harga tersebut. Yakni nilai Yen melemah terhadap dolar AS, Stok karet Jepang yang sudah menipis, serta permintaan industri ban China yang mulai membaik.
"Ada indikator positif, tapi diperkirakan harga masih berfluktuasi karena berdasarkan survei dari sembilan gudang di Shanghai, Shandong, Yunnan, Hainan dan Tianjin stok karet naik 275 ton menjadi 118.188 ton. Di samping itu demand dari 3 konsumen utama (China, Amerika, Jepang) masih rendah,"tambahnya.
Edy berharap peningkatan ini masih akan berlangsung lama, dan ketiga indikator tersebut dapat bertahan hingga beberapa bulan. Menurutnya, harga karet sudah cukup terhempas sejak awal tahun.
"Saat ini kita berharap harga tetap bertahan. Bukan hanya untuk kepentingan pengusaha. Tetapi juga petani yang sudah cukup lama frustrasi, serta untuk pemerintah yang membutuhkan dorongan ekspor untuk mendulang devisa, setelah inflasi dan defisit anggaran yang cukup tinggi,"tutupnya ()
Akbar Dongoran - Okezone
http://economy.okezone.com/read/2013/08/13/320/849010/3-faktor-penentu-harga-karet-internasional