Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Sunday, August 11, 2013

Petani Pisang Barangan Mulai Beralih ke Sawit

Medan. Sejak beberapa tahun terakhir, petani pisang barangan beralih bertanam kelapa sawit di lahan yang sama. Mambar Sembiring, seorang petani pisang barangan di Dusun Kampung Dalam, Desa Talun Kenas, Kecamatan STM Hilir, Deliserdang mengatakan, saat ini sudah banyak petani pisang barangan yang merubah pertanamannya menjadi perkebunan kelapa sawit. Menurut petani, pisang barangan tidak lagi memberikan keuntungan besar untuk dipertahankan.

"Dari sisi luasan lahan kelapa sawit yang dulunya pisang barangan, memang tidak begitu luas mengingat lahan yang dimiliki juga kecil, paling setengah hektare," kata Mambar
Padahal, lanjutnya, dengan luasan lahan yang kecil tersebut, bertanam kelapa sawit tidak akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan pisang barangan.

Ia menilai, sebenarnya bukan tanpa alasan petani merubah pertanaman pisang barangan menjadi kelapa sawit. Penyebabnya, serangan hama yang kerap sulit diselesaikan petani dengan pengetahuan yang terbatas.

Misalnya serangan hama kutu, jamur fusarium ataupun penyakit kerdil. "Karena kesulitan merawat pisang barangan, lalu melihat kelapa sawit yang sepertinya lebih menguntungkan, jadinya mereka memilih mengganti tanaman," katanya.

Sekretaris Asosiasi Hortikultura Deliserdang, Nasional Ginting, mengatakan, cukup disayangkan jika petani mengganti tanaman pisang barangan menjadi kelapa sawit. Pasalnya, dilihat dari sisi luasan lahan yang dimiliki petani, kelapa sawit tidak akan lebih menguntungkan dibandingkan pisang barangan.

Masa panen pisang barangan lebih cepat daripada kelapa sawit dan keuntungan yang didapat bisa lebih tinggi meskipun dari lahan yang tak begitu luas. Selain itu, ciri lahan di Talun Kenas juga lebih cocok untuk pertanaman pisang barangan.

Menurutnya, persoalan hama dan penyakit yang muncul di tanaman pisang barangan tidak perlu disikapi dengan mengganti keseluruhan tanaman apalagi dengan kelapa sawit. Masih banyak solusi  untuk mengatasinya.

Misalnya, penyakit Bunchy Top yang disebabkan oleh Banana Virus disebarkan oleh kutu daun Pentalonia nigronervosa yang besarnya sekitar 1,2 – 1,6 mm. Kutu yang badannya berwarna coklat kemerahan sampai coklat mengkilap, biasanya bergerombol di pusat tajuk. Sebab di sana banyak makanan dan cukup terlindung. Tanaman yang terserang virus perlu disingkirkan. 

“Ciri tanaman yang terserang virus adalah daun muda tumbuh secara tidak normal (kerdil)," katanya. 

Cara mengatasinya, lanjut dia, pokok tersebut ddisingkirkan atau disemprot dengan insektisida untuk membasmi kutu daun yang menyebarkannya. Begitu juga dengan serangan jamur fusarium yang membuat daunnya menguning dan kering, sebaiknya dibongkar dan dibakar.

Bila tidak memungkinkan, tanaman sebaiknya dimusnahkan di tempat dengan menyuntikkan herbisida sistemik (seperti Round Up) dengan dosis 1 cc per 5 cm lingkar batang pada ketinggian 30 cm dari tanah.  Maksimum penggunaan 15 cc per rumpun pisang. (dewantoro MedanBisnis, Minggu (11/8).

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum