“Tahun ini kondisi perekonomian Eropa
dan AS yang sempat terpuruk akibat krisis finansial sudah mulai bangkit
kembali. Jadi pastilah tahun ini ekspor karet dari Sumut meningkat,”
kata Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sumut Khairul
Mahalli, kepada MedanBisnis melalui sambungan selular, Selasa (20/8).
Tahun lalu, kata Khairul yang juga Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Sumut itu, pasar di Eropa dan AS sangat susah dan berimbas ke pasar China. Dampaknya, ekspor karet mengalami penurunan. “Kami optimis tahun ini akan membaik,” sebutnya.
Sebelumnya, Staf Hukum dan Humas Pelindo I BICT Pamela Tampubolon, mengatakan, selama tujuh bulan pertama tahun 2013 ekspor karet Sumut menunjukkan tren meningkat.
Dikatakannya, selama Januari-Juli 2013, aktivitas ekspor komoditas karet Sumut melalui terminal peti kemas BICT tercatat mencapai 455.818 ton. Jumlah ini naik sekitar 16,53% dibandingkan periode serupa tahun 2012 yang berjumlah 391.126 ton.
Kondisi ini, sebutnya, berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni selama tahun 2012, volume ekspor karet Sumut tercatat sebanyak 678.445 ton atau susut sekitar 12,12% dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 772.099 ton.
Dia mengakui selama ini komoditas karet merupakan primadona ekspor Sumut yang dikapalkan melalui terminal peti kemas BICT. “Selama ini komoditas karet tetap bertengger di urutan pertama dari seratus lebih komoditas ekspor Sumut yang dikapalkan melalui terminal peti kemas BICT,” ujar Pamela. (wismar simanjuntak)/MB
Tahun lalu, kata Khairul yang juga Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Sumut itu, pasar di Eropa dan AS sangat susah dan berimbas ke pasar China. Dampaknya, ekspor karet mengalami penurunan. “Kami optimis tahun ini akan membaik,” sebutnya.
Sebelumnya, Staf Hukum dan Humas Pelindo I BICT Pamela Tampubolon, mengatakan, selama tujuh bulan pertama tahun 2013 ekspor karet Sumut menunjukkan tren meningkat.
Dikatakannya, selama Januari-Juli 2013, aktivitas ekspor komoditas karet Sumut melalui terminal peti kemas BICT tercatat mencapai 455.818 ton. Jumlah ini naik sekitar 16,53% dibandingkan periode serupa tahun 2012 yang berjumlah 391.126 ton.
Kondisi ini, sebutnya, berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni selama tahun 2012, volume ekspor karet Sumut tercatat sebanyak 678.445 ton atau susut sekitar 12,12% dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 772.099 ton.
Dia mengakui selama ini komoditas karet merupakan primadona ekspor Sumut yang dikapalkan melalui terminal peti kemas BICT. “Selama ini komoditas karet tetap bertengger di urutan pertama dari seratus lebih komoditas ekspor Sumut yang dikapalkan melalui terminal peti kemas BICT,” ujar Pamela. (wismar simanjuntak)/MB