"Turunnya harga minyak sawit mentahitu
di samping berpatokan dengan pasaran di luar negeri, juga ditetapkan
berdasarkan kesepakatan dalam rapat rutin dua kali setiap bulan yang
diadakan Dinas Perkebunan setempat bersama sejumlah pengusaha perkebunan
kelapa sawit di Sumsel,” kata Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran
Dinas Perkebunan Sumsel Benyamin, di Palembang, Senin (19/8).Berdasarkan
data Dinas Perkebunan setempat, harga CPO di Sumsel sejak awal Juli
2013 hingga saat ini selalu berubah dari Rp6.913 per kg, kemudian
mengalami penurunan hingga Rp6.769 per kg. Sedangkan harga jual buah
sawit dalam bentuk tandan buah segar (TBS) tercatat Rp1.313 per kg, atau
turun tipis dibandingkan sebelumnya Rp1.343 per kg.
Menurut Benyamin, di Sumsel terdapat sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit, antara lain PT Tania Selatan yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, PT Mitra Ogan dan PT Minangan Ogan di Kabupaten Ogan Komering Ulu yang rata-rata sudah menghasilkan. Ada juga perusahaan perkebunan swasta nasional dan asing yang beroperasi di beberapa kabupaten seperti di Banyuasin, Musibanyuasin, Muaraenim, Lahat, Musirawas dan Pagaralam dengan total luas lahan mencapai 600.000 hektare lebih.
Di samping itu, ada juga perkebunan kelapa sawit yang dikelola masyarakat petani secara swadaya, namun jumlahnya tidak seluas perkebunan dikelola perusahaan perkebunan swasta nasional dan asing yang mencapai rerata di atas 5.000 hektar. "Perkebunan yang dikelola masyarakat petani secara swadaya tersebut paling dua hingga 25 hektar saja," katanya.
Menurut dia, sejumlah perusahaan perkebunan besar swasta nasional inilah yang setiap bulan dua kali diundang mengadakan rapat rutin menetapkan harga jual CPO dan TBS.(ant)MB
Menurut Benyamin, di Sumsel terdapat sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit, antara lain PT Tania Selatan yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, PT Mitra Ogan dan PT Minangan Ogan di Kabupaten Ogan Komering Ulu yang rata-rata sudah menghasilkan. Ada juga perusahaan perkebunan swasta nasional dan asing yang beroperasi di beberapa kabupaten seperti di Banyuasin, Musibanyuasin, Muaraenim, Lahat, Musirawas dan Pagaralam dengan total luas lahan mencapai 600.000 hektare lebih.
Di samping itu, ada juga perkebunan kelapa sawit yang dikelola masyarakat petani secara swadaya, namun jumlahnya tidak seluas perkebunan dikelola perusahaan perkebunan swasta nasional dan asing yang mencapai rerata di atas 5.000 hektar. "Perkebunan yang dikelola masyarakat petani secara swadaya tersebut paling dua hingga 25 hektar saja," katanya.
Menurut dia, sejumlah perusahaan perkebunan besar swasta nasional inilah yang setiap bulan dua kali diundang mengadakan rapat rutin menetapkan harga jual CPO dan TBS.(ant)MB