Harga CPO di Sumsel sejak awal Februari 2014 hingga saat ini selalu berubah menyesuaikan dengan hasil rapat rutin dan dengan perdagangan di luar negeri, karena sebagian hasil komoditas tersebut dipasarkan ke luar negeri.
Menurut dia, berdasarkan data di Dinas Perkebunan setempat harga TBS sawit saat ini Rp1.989 per kg, atau naik tipis dibandingkan dua pekan sebelumnya sebesar Rp1.920 per kg. Ia menyebutkan harga CPO maupun TBS sejak awal Februari hingga saat ini memang selalu terjadi perubahan, namun tercatat berangsur membaik.
Sementara, hasil TBS dan CPO tersebut adalah berasal dari belasan perusahaan perkebunan besar swasta nasional dan asing dengan total luas lebih dari 600.000 hektare. Provinsi Sumsel, katanya, memang cocok untuk pengembangan jenis komoditas tersebut termasuk karet sehingga banyak pengusaha atau investor tertarik untuk mengelolah perkebunan kelapa sawit dan karet.
Memang, lanjutnya, sebagian ada juga perkebunan kelapa sawit yang diusahakan oleh petani lokal baik secara swadaya maupun perorangan masing-masing dengan luas lahan digarap masih skala kecil. "Jadi wajar bila sebagian perkebunan skala kecil tersebut belum memiliki pabrik CPO sendiri, sehingga ketika panen buah sawit ditampung oleh perusahaan besar," katanya.
Sementara mengenai ekspor, Kepala Badan Pusat Statistik Sumsel Baehdi Ruswana, secara terpisah, mengatakan, CPO termasuk komoditas penyumbang devisa ekspor nonmigas terbesar provinsi tersebut.
Menurut Baehdi, dari total ekspor nonmigas Sumsel bulan Januari 2014 yang mencapai US$225,72 juta, CPO dan produk turunannya termasuk penyumbang devisa terbesar peringkat tiga mencapai yaitu mencapai US$3,27 juta. (ant)