(Analisa/hairul iman hasibuan) Paparan: GM PT ANJA Siais Mulkan Nasution sedang memberikan paparan dalam acara stake holder meeting di aula PKS PT ANJA Siais, Minggu (16/3). |
RSPO Dorong Industri Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Tapsel
Tapsel, .
Sertifikasi Roundtable On Sustainable Palm Oil (RSPO) mampu mendorong
industri perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan dengan memperhatikan
aspek lingkungan dan ekosistem, tanggung jawab sosial kepada masyarakat
serta mampu meningkatkan produktivitas kelapa sawit.Demikian disampaikan General Manager (GM) PT. Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA) Siais Mulkan Nasution dalam acara stakeholder meeting di aula Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT ANJA Siais Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan, Minggu (16/3).
Hadir dalam pertemuan tiga elemen (tripartit) yakni perusahaan PT ANJ Agri Siais, Pemkab Tapsel dan masyarakat itu, Bupati Tapsel diwakili Asisten II Ekbang Ir. Saulian Sabbih, Kadis Perkebunan Ir. Hamdan Nasution, Kadis Kehutanan, H. Pardamean Daulay, SH, mewakili Kadis Kesehatan, Mewakili Kadis Pendidikan, mewakili Kadis Nakertrans dan Kabag Hukum Amros Harahap, SH, Camat Angkola Selatan Zamhir, SE, Dan ramil 19 Siais Kapten Inf Pardamean Sihombing, Kapolpos Siais, Lurah dan Kades Kecamatan Angkola Selatan .
Sementara pihak PT ANJA Siais, Senior Manager kebun Siais Isran sani, Mill Manager Basar Lumbantoruan, humasy Dedi Nainggolan, SH, external PT ANJA Safari Kelana Putra GM Corporate Social Responsibility (CSR) Aldi Suryaningrat serta moderator Indra Pangasian.
Sedangkan dari elemen masyarakat diantaranya dekan Fakultas Pertanian UMTS Syawaluddin Hasibuan, ketua PWI Hairul Iman Hasibuan, pengusaha jasa konstruksi yang bermitra dengan PT ANJA Siais Manaon Lubis, pimpinan OKP dan pengurus kelompok tani se Angkola Selatan.
Dikatakan, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, PT ANJA Siais kini memiliki 9.369 Ha lahan yang dibagi dalam dua lokasi yakni 8000 Ha sebagai lokasi perkebunan sawit dan 1369 Ha sebagai lahan konservasi, tetap konsisten dalam menjalankan usahanya dengan mengedepankan industri yang ramah lingkungan dan meningkatkan program kemasyarakatan melalui CSR perusahaan.
“Program ini salah satu upaya meningkatkan hubungan kemitraan dengan masyarakat yang sejalan dengan program pembangunan berkelanjutan, mengingat perusahaan juga adalah bagian dari masyarakat,” tuturnya.
Diharapkannya, perusahaan tetap menjaga komitmen dan konsisten menjalankan kriteria-kriteria yang disyaratkan untuk mendapatkan sertifikat RSPO yang cukup prestisius di dunia perkebunan kelapa sawit.
“Tantangan yang berat adalah mengubah budaya yang kurang disiplin menjadi budaya disiplin serta budaya untuk senantiasa menjaga kesehatan dan keselamatan kerja, “katanya seraya mengajak seluruh staf dan karyawan PT ANJA Siais untuk bekerja secara baik, berstruktur, berproses yang baik, berkomitmen tinggi dan memberi makna bagi orang lain.
Hal senada dikatakan GM CSR PT ANJA Aldi Suryaningrat yang menambahkan, program CSR di PT ANJA Siais bisa dibilang cukup maju, dengan dana CSR yang dianggarkan perusahaan pada tahun 2013 sebesar Rp.3,8 milyar.
Disebutkannya, dana CSR tersebut diperuntukkan untuk program pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat, sosial keagamaan, perbaikan insfrastruktur, pengembangan UKM dan kelompok tani, dll
“Untuk tahun 2014, PT ANJA Siais akan meningkatkan anggaran CSR tersebut sebesar Rp.3,9 milyar, yang merupakan bukti tangungjawab perusahaan kepada masyarakt khususnya sekitar perkebunan,“ ungkap Aldi.
Disebutkannya, banyak inisiatif dan panduan yang telah dibuat oleh pemerintah atau pihak konsumen (asosiasi) untuk memastikan pengelolaan perkebunan kelapa sawit itu benar-benar sejalan dengan program pembangunan berkelanjutan, antara lain ada RSPO dan ISPO yang semuanya itu mendorong semangat ber-CSR di PT ANJA Siais lebih kencang, “ katanya. ‘
“Lebih dari itu, program CSR yang ditujukan untuk masyarakat lokal di sekitar perkebunan harus didekati dan diawali dengan prinsip keterbukaan dan semangat kebersamaan membangun wilayah baik di internal manajemen perusahaan maupun di masyarakat dan pemerintah daerah. Selanjutnya program CSR sebaiknya mendorong munculnya sinergi tiga pihak ini dengan komunikasi yang seimbang, ”terangnya.
Tokoh masyarakat janjki Matogu Sumino mengungkapkan, untuk mendapatkan sertifikasi RSPO perlu perjuangan yang luar biasa dengan menerapkan delapan prinsip utama yang menjadi kriteria RSPO.
“ PT. ANJA Siais jauh-jauh hari telah merintis untuk memperoleh Sertifikat RSPO dan mudah-mudahan dapat terwujud,“ ungkapnya. Acara dirangkai dengan tanya jawab dan masukan oleh para peserta stakeholder meeting. (hih)
(Analisa)
No comments:
Post a Comment