Integrasi Sapi-Sawit, PTPN3 Kesulitan Peroleh Bibit Sapi
Medan. Untuk meningkatkan swasembada sapi dalam upaya mendongkrak populasinya di tanah air, Kementrian Pertanian (Kementan) RI mewacanakan perkebunan sawit sedapat mungkin dilakukan integrasi dengan peternakan sapi. Bahkan, dengan itu, pemerintah juga menjamin, bagi siapapun yang ingin melakukan hal tersebut, biaya impor untuk pengadaan bibit sapi akan dipermudah di samping akan memberikan sejumlah bantuan teknis.
Di Sumatera Utara (Sumut), perusahaan BUMN perkebunan telah jauh-jauh hari melaksanakan integrasi tersebut, salah satunya PTPN3. Namun, sejak digulirkannya program tersebut, pihak PTPN 3 mengaku, pihaknya masih mengalami sejumlah kesulitan, khususnya untuk mendapatkan pasokan bibit sapi.
"PTPN3 sendiri telah melakukan integrasi sawit-sapi seperti yang dicanangkan pemerintah sejak tahun 2013. Sejauh ini berjalan bagus, tetapi kita akui untuk memperoleh bibit masih sulit," ungkap Humas PTPN 3 Ali Imran, kepada MedanBisnis, Selasa (25/3) di Medan.
Begitupun lanjut Ali Imran, pihaknya masih belum berminat untuk melakukan pengadaan pasokan bibit sapi dari luar negeri, khususnya Australia. Sehingga, biarpun sejauh ini dikatakan sulit dalam memperoleh bibit sapi, PTPN3 tetap berupaya lebih memilih bibit sapi lokal.
"Kalau untuk bibit sapi, kita mendapatkannya dari Lampung, yang pastinya masih sapi lokal. Kalau untuk sapi impor, ya nanti-nanti dulu lah. Soalnya, yang lokal itu kan lebih bagus," ungkapnya.
Disinggung soal lokasi integrasi sawit-sapi yang dimiliki PTPN3, Ali Imran mengatakan, integrasi tersebut telah dilaksanakan di sejumlah titik lokasi perkebunan mereka. Diantaranya kebun di Tebingtinggi dan Aek Nabara.
"Secara rinci saya tidak ingat, soalnya saya sedang tidak memegang datanya. Tetapi yang jelas jumlahnya cukup banyak dan ada disejumlah titik di areal perkebunan kita," jelasnya.
Akan tetapi, katanya, pelaksanaan integrasi sawit dan sapi itu masih hanya dilaksanakan oleh pihak PTPN3 saja diareal perkebunannya. Namun, ungkap Ali Imran, pihaknya tetap terbuka bagi siapa saja yang ingin melakukan kerja sama. "Kepada masyarakat pun kita juga terbuka, apabila ingin bekerja sama. Dan, kita sangat mendukungnya," sebutnya.
Soal pelaksanaan integrasi tersebut, Ali Imran menjelaskan, sapi-sapi yang diternakkan mereka tetap berada di dalam kandang. Meskipun, lokasinya berada di areal perkebunan sawit milik mereka.
"Kita hanya melakukan peternakan penggemukan sapi saja. Dan, lokasinya kita kandangkan di areal perkebunan sawit. Selain itu kita tidak melepasnya sembarangan, sebab kita khawatir, sapi-sapi akan memakan pelepah tanaman sawit sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu produktivitas tanaman," jelasnya. (rozie winata)
http://medanbisnisdaily.com/news/read/2014/03/26/86614/integrasi_sapi-sawit_ptpn3_kesulitan_peroleh_bibit_sapi/#.UzObH85nMwo
Bacaan terkait :
http://cintaperkebunan.blogspot.com/2014/03/pengusaha-sawit-sumut-ogah-impor-sapi.html
No comments:
Post a Comment