BANDA ACEH: Sebuah perusahaan asal Malaysia yakni PT 
Nafasindo anak perusahaan Nafas akan memperlebar usaha di Provinsi Aceh 
yakni dari perkebunan kelapa sawit menjadi agro makanan.
"Insya
 Allah sesuai dengan instruksi dari Menteri Pertanian dan Industri Asas 
Tani Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri Bin Yaakob, Kami akan memperlebar 
usaha di Aceh dengan menggarap tigak sektor yakni pertanian, perikanan 
dan peternakan," kata Presiden Komisaris PT Nafasindo Dato" H 
Saipolbahri Bin Haji Shuib di Banda Aceh, Sabtu 1 Maret 2014.
Ia 
mengatakan, ekspansi usaha tersebut merupakan salah satu komitmen dari 
Malaysia untuk berinvestasi di tiga sektor ekonomi di Aceh yakni 
perikanan, peternakan dan pertanian.
Adapun agro makanan di 
sektor pertanian seperti padi dan sayur-sayuran yang nantinya akan 
dihasilkan di Aceh dan nantinya akan dibawa pulang ke Malaysia untuk di 
pasarkan.
"Artinya, berbagai hasil agro makanan di Aceh yang akan
 dibawa pulang kembali ke Malaysia itu telah melalui proses pengolahan,"
 kata Saipolbahri yang juga Presiden Komisaris Nafas Malaysia.
Ia
 mengatakan dengan kinerja yang telah diperlihatkan PT Nafasindo selama 
beroperasi di provinsi Aceh untuk sector perkebunan kelapa sawit, maka 
Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota tidak ragu lagi untuk memberikan 
dukungan kepada perusahaan tersebut.
Saipolbahri mengatakan 
investasi yang akan dilakukan perusahaan tersebut di Aceh, sesuai dengan
 potensi yang dimiliki disetiap kawasan serta sesuai izin yang diberikan
 oleh pemerintah di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.
Ia
 menambahkan dengan areal yang luas, tanah yang subur, ketersediaan 
tenaga kerja dan dukungan pemerintah di berbagai tingkatan di Aceh 
menjadi salah satu pendorong untuk memaksimalkan investasi di provinsi 
ujung paling barat Indonesia itu.
Disebutkannya, PT Nafasindo 
yang beroperasi Aceh memiliki lahan sekitar 13 ribu hectare dengan 
jumlah tenaga kerja sebanyak 1.600 orang dan total asset yang dimiliki 
perusahaan tersebut sejak berinvestasi pada tahun 1996 hingga sekarang 
mencapai sekitar 430 juta ringgi Malaysia.(ant) (EKSPOSnews)

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
