"Sky Painting", keindahan kebun teh Toba Sari di Sidamanik, Simalungun, Sumatra Utara dengan langit biru dan awan bak disapukan kuas. - Foto oleh: Kristupa Saragih |
"Lahan teh seluas 4.802 hekatre itu akan dipertahankan setelah diakui sejak 2004 manajemen melakukan konversi hingga seluas 3.313 hektare," kata Humas PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV, Lidang Panggabean, di Medan, seperti dikutip Antara, Senin, 17 Oktober 2011.
Dia mengatakan itu menjawab pertanyaan adanya isu yang menyebutkan badan usaha milik negara (BUMN ) itu akan mengganti lagi tanaman tehnya ke tanaman lain, khususnya sawit.
Tanaman teh dipertahankan karena selain merupakan tanaman khas PTPN IV, juga karena permintaan di luar negeri masih tetap tinggi.
Selain mempertahankan areal tanamannya, perusahaan sedang dan berupaya terus meningkatkan produktivitas dan kwalitas teh itu.
Langkah peningkatan produktivitas dan mutu untuk meningkatkan penjualan di luar negeri.
Kebutuhan di pasar internasional makin meningkat dimana kebutuhan teh dunia pada 2010-2011 menurut data International Tea Committee sebanyak 3,98 juta ton, sementara suplai ada sejumlah 4,16 juta ton.
Produksi teh PTPN IV hingga September 2011, sudah mencapai 8.171 ton dari target produksi sebesar 11.380 ton. Tahun lalu produksi teh sebanyak 8.298 ton.
Harga jual teh hitam tren juga naik atau rata-rata sudah 1,720 dolar AS per kg dari rata-rata 2010 yang masih 1,524 dolar AS per kg.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut, Irfan Mutyara, mengatakan, seharusnya perusahaan BUMN memang mempertahankan tanaman khas yang sudah dikenal sejak zaman penjajahan mulai teh, kopi hingga tembakau.
Tanaman itu dipertahankan, bukan saja untuk mengenalkan Sumut ke luar negeri tetapi juga menguntungkan perusahaan tersebut dan membantu pemerintah dalam penerimaan devisa.
Harga komoditas juga diperkirakan semakin bagus pada tahun tahun mendatang karerna kebutuhan meningkat sejalan dengan pertumbuhan perekonomian dan penduduk.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Suharno, menyebutkan, ekspor teh hitam Sumut masih berjalan lancar hingga ke berbagai negara mulai Malaysia, Taiwan, Amerika Serikat, Pakistan, Inggris, Rusia bahkan India.(ana)/Eks
No comments:
Post a Comment