MALANG: Salah satu persoalan yang masih dihadapi industri gula nasional, khususnya yang berbasis tebu rakyat selama ini adalah persediaan bibit berkualitas yang relatif kurang memadai. Adig Suwandi, Sekretaris Perusahaan PT Perkebunan Nusantyara (PTPN) XI, mengatakan perbaikan produktivitas tanaman tebu, baik yang berasal dari komponen berat tebu maupun rendemen, sebagian besar ditentukan oleh mutu bibit dan penerapan teknik budidaya mengarah praktek terbaik (best agricultural practices) dan manajemen tebang-angkut.
“Salah satu keberhasilan sejumlah pabrik gula (PG) meningkatkan rendemen pada giling 2011 juga karena bibit,” kata Adig dalam siaran pers yang diterima Bisnis, pagi ini.
Hanya saja, lanjut dia, untuk berat (bobot) tebu mengalami hambatan, karena dampak dari perubahan iklim berupa hujan berekepanjangan selama 2010 yang menyebabkan fisiologis tebu berbunga lebih cepat sehingga terjadi pembungaan dan penggabusan.
“Sejumlah petani yang telah menggunakan bibit unggul dan melakukan masa tanaman sekitar April-Juli terbukti telah dapat meningkatkan produktivitas dengan pencapaian rendemen individual di atas 8,00%.”
Dia menjelaskan, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI selaku pengelola 16 PG berbahan baku sekitar 85% tebu rakyat di Jatim sangat merasakan dampak dari pengaruh bibit dan perubahan iklim tersebut, dimana pada awal tebang tidak cukup tersedia tebu masak awal yang secara teknis dapat digiling untuk menghasilkan rendemen tinggi. “Jumlah tebu yang layak tebang sangat sedikit.”
Hal ini disebabkan karena banyak petani menanam tebu setelah Agustus sehingga ketika akan ditebang belum cukup umur. “Inilah yang sekarang dilakukan manajemen PTPN XI untuk menata kembali varietas tebu tertanam, baik milik petani maupun PG, mengarah komposisi ideal antara masak awal, tengah dan akhir menuju 30-40-30%.”
Untuk keperluan tersebut, bersamaan audit teknis, PTPN XI melakukan kerja-sama dengan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI). Diharapkan secara bertahap komposisi yang belum ideal tadi dapat dipenuhi dalam waktu tiga tahun ke depan.”(api)(BI)
No comments:
Post a Comment