Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?
  • Dosen & Peneliti Luncurkan Buku Tentang Tembakau
    Dosen & Peneliti Luncurkan Buku Tentang Tembakau
  • Perusahaan perkebunan mulai proses sertifikasi ISPO
    Perusahaan perkebunan mulai proses sertifikasi ISPO
  • Izin Usaha Gratis
    Izin Usaha Gratis
  • Padang Lawas Utara: Harga Getah Kembali Turun
    Padang Lawas Utara: Harga Getah Kembali Turun
  • Pajak Ganda Bebani Industri Sawit
    Pajak Ganda Bebani Industri Sawit
  • 8 Provinsi Sudah Tetapkan UMP 2012
    8 Provinsi Sudah Tetapkan UMP 2012

Saturday, October 15, 2011

Mentan Dukung Pengusaha Sawit Keluar dari RSPO

Jakarta - Pemerintah mendukung hengkangnya pengusaha kelapa sawit Indonesia dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Pasalnya, selama ini tidak memberikan keuntungan apapun bagi pengusaha.

"Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyatakan keluar dari RSPO ya, menurut saya itu bagus karena kita sudah punya ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil)," ujar Mentan Suswono di Jakarta, Jumat (14/10). ISPO sendiri didirikan untuk kepentingan Indonesia.

Ia mengatakan, dengan lepasnya pengusaha kelapa sawit dari forum tersebut tidak akan menghapus daya saing yang selama ini ada. Pasalnya, kualitas kelapa sawit Indonesia sudah cukup terkenal.
Perusahaan-perusahaan Indonesia gunakanlah sajalah ISPO sebagai standar karena pada akhirnya, walaupun mereka ikut RSPO tidak dapat juga harga premium. Jadi sebetulnya mereka mengingkari komitmen itu.

"Mereka tidak ada alternatif pengganti CPO karena relatif lebih murah, baik melalui sunflower atau rapesheed yang ada di Eropa itu kalah dengan sawit kita, jadi menurut saya tidak usah khawatir produsen," paparnya.

Terkait standardisasi, ia menegaskan, semua perusahaan kelapa sawit yang ada di Indonesia patut tunduk dengan standardisasi yang telah ditentukan ISPO.

"Yang jelas kita mendeklarasi untuk kepentingan Indonesia, bahwa semua perusahaan yang bekerja di wilayah Indonesia tentu saja standardisasinya harus mengikuti standard Indonesia," tuturnya.

Ia menjelaskan, standar yang diterapkan dalam ISPO tidak jauh berbeda dengan standar yang telah ditetapkan dalam RSPO sehingga tidak ada alasan badan tersebut tidak diakui di dunia internasional.

"Sebetulnya dengan RSPO kita tidak ada perbedaan karena kita sama-sama consern terhadap lingkungan, kita juga ingin lingkungan kita lestari. Jadi tidak ada alasan tidak diakui di dunia internasional. saya kira cina dan india sebagai importir terbesar mereka komitmen untuk mengimpor dari kita," paparnya.

Di sisi lain, pemerintah akan memberikan insentif untuk pengolah bahan bakar nabati (biofuel). "Jadi ini sebetulnya peluang untuk memgalihkan ke bahan bakar nabati. jadi prospek lebih baik lagi ke depan," tegasnya. [hid]/EIC

No comments:

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum