Lahan perkebunan Sumut bertambah 539 Ha

MEDAN - Luas areal perkebunan di Sumatera Utara pada tahun 2010 bertambah 539,07 hektar dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 1.085.653,41 hektar. Tanaman karet dan kelapa sawit mendominasi perkebunan Sumut.

" Rata-rata penambahan luas perkebunan setiap tahunnya 0,3 persen. Sementara luas produksi 2,57 persen," kata Kepala Dinas Perkebunan Sumut, Aspan Sofyan Batubara melalui Kasubbag Program Dinas Perkebunan, Olopan Sihombing.

Dia mengatakan, salah satu penyebab bertambahnya areal ini dikarenakan komoditas perkebunan lebih menguntungkan dibandingkan pertanian pangan. Pengelolaan perkebunan disamping lebih enak, juga lebih mudah perawatannya dan faktor harga lebih menjanjikan. Selain itu, ongkos produksi juga lebih kecil.

"Apalagi sawit misalnya, hanya diperlukan pemupukan saja, sementara jika sudah menghasilkan tinggal panen saja," ungkapnya.

Dia menambahkan, dari luas areal tersebut sebanyak 24 komoditas seperti karet, kelapa sawit, kopi, kelapa dan kakau sebagai produk unggulan. Kemudian, dari produk tersebut, areal terluas kepala sawit. Masing-masing untuk areal perkebunan rakyat 392.721,45 hektar, PTPN 229.603,97 hektar, perkebunan swasta negeri seluas 244.283,33 hektar, dan perkebunan swasta asing 109.104,53 hektar.

Sementara untuk karet, 376.075,93 hektar untuk perkebunan rakyat, 77.696,77 hektar PTPN dan 59.072,52 hektar untuk perkebunan swasta negeri serta 37.456,44 hektar perkebunan asing.

Penambahan lahan perkebunan ini berbeda dengan pertanian yang justru cenderung mengalami penurunan. Misalkan saja luas areal padi pada tahun 2010 menjadi 754.674 hektar dari tahun sebelumnya yang mencapai 768.407 hektar.

Kepala Dinas Pertanian Sumut, M Roem menyebutkan, luas areal pertanian di Sumatera Utara cenderung berkurang. Di tahun 2009 lalu luasnya mencapai 768.407 hektar namun setahun kemudian berkurang sekira 13.733 hektar. Meski demikian, produksi padi tahun itu meningkat menjadi 3.582.302 ton dari 3.527.899 ton padi.(Wpd)