Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Friday, November 22, 2013

Gapkindo Sumut Minta Pemerintah Serius Dukung Pengurangan Ekspor Karet

MEDAN–Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatra Utara (Sumut) meminta Pemerintah serius mendukung gerakan pengurangan produksi karet oleh asosiasi itu karena rencana tersebut mulai diperhitungkan importir.


“Satu perusahaan produsen ban dunia di Singapura sudah mempertanyakan detil soal rencana Gapkindo itu ke mitra usahanya di Sumut. Itu artinya gerakan itu diperhitungkan,” kata Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Rabu (20/11/2013).

Pertanyaan importir itu mulai kapan pastinya rencana pengurangan itu, bagaimana sistimnya hingga dampak terhadap produksi dan ekspor karet alam Indonesia.
“Pertanyaan itu sudah dijawab dengan menegaskan langkah itu serius dilakukan Gapkindo terhitung Januari 2014,” katanya.
Menurut dia, pengurangan produksi karet sudah sangat mendesak dilakukan untuk menyeimbangkan pasokan dan permintaan di luar negeri.

“Di tengah permintaan yang masih sepi dampak krisis global, harusnya pasokan juga dijaga seimbang agar harga jual bisa terjaga baik,” katanya.

Edy menuturkan, sebagai salah satu daerah penghasil utama karet Indonesia, Sumut juga berkontribusi besar dalam pengurangan produksi komoditas itu yang direncanakan sebesar 10 persen atau sekitar 50.000 ton.
Sebanyak 50.000 ton itu dihitung dari produksi Sumut yang berkisar 500.000 ton per tahun.
Menjawab pertanyaan tentang apakah, pengurangan produksi karet tidak berdampak negatif ke harga beli petani menurut dia, diyakini tidak bahkan malah naik.

“Gapkindo akan mengatur mekanisme ke perusahaan anggota asosiasi agar pembelian ke petani tetap stabil. Dengan tetap stabil, harga akan tidak terpengaruh turun bahkan bisa naik kalau kebijakan pengurangan produksi itu nyatanya bisa menaikkan harga jual di pasar,” katanya.

Dia menegaskan, sebelumnya, pemangkasan ekspor sudah diberlakukan negara Indonesia, Malaysia dan Thailand beberapa tahun sebelumnya, tetapi hasilnya memang belum maksimal menyusul secara fakta permintaan juga melemah dampak krisis global.

“Oleh karena itu satu-satunya jalan memang mengurangi produksi mengikuti permintaan yang melemah,”katanya.

Edy mengakui, Pemerintah sudah merespon positif rencana Gapkindo itu dengan mengagendakan pertemuan tingkat menteri di negara produsen karet alam membahas soal pengurangan produksi.
“Pertemuan yang direncanakan di Malaysia itu diharapkan memberikan dukungan penuh kepada rencana Gapkindo memangkas produksi untuk menaikkan harga jual,”katanya.

Ketua Umum Gapkindo, Daud Husni Bastari di Jakarta, sebelumnya menuturkan industri karet tengah mengalami tekanan permintaan dan harga sehingga bukan saja merugikan pengusaha tetapi juga petani dan pemerintah.

“Untuk itu perlu langkah nyata agar bisa kembai membuat harga karet menguntungkan,” katanya.
Harga ekspor karet sebesar 2,29 dolar AS per kg pada posisi bulan Agustus lalu misalnya mendekati level terendah dan berpotensi menyentuh harga pokok produksi dan itu tentunya tidak boleh dibiarkan terus.
Penurunan produksi sebesar 10 persen akan mulai dilakukan Gapkindo pada Januari 2014 sampai batas waktu yang belum ditentukan.(ant/msi)

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum