Medan -
Asosiasi Petani Sawit Swadaya Amanah yang beranggotakan sekitar 350
petani, menjadi cerita sukses dalam mendorong budi daya perkebunan
kelapa sawit yang berkelanjutan.
Tiga bulan setelah asosiasi yang berlokasi di Kabupaten Ukui, Riau ini memperoleh sertifikat RSPO untuk pengelolaan sawit lestari, Amanah berhasil mengikat komitmen dari Unilever.
Perusahaan multinasional ini, menghormati pencapaian tersebut, dengan membeli sertifikat GreenPalm Amanah. Pembelian tersebut memungkinkan para petani swadaya untuk terus menerapkan praktik berkelanjutan mereka dan memberikan dampak positif bagi lingkungan, ekonomi dan sosial.
Asosiasi Amanah sendiri merupakan kelompok petani sawit swadaya pertama di Indonesia, dan kedua di dunia yang berhasil memperoleh sertifikasi RSPO.
Selama proses fasilitasi yang dilakukan oleh WWF-Indonesia, dukungan untuk Amanah terus berdatangan dari Kementerian Pertanian, Pemerintah tingkat provinsi dan kabupaten di Riau, RSPO, Asian Agri dan Carrefour Foundation International.
"Setelah berhasil memperoleh sertifikat, tantangan berikutnya adalah untuk mengamankan dukungan pasar untuk produk mereka," jelas Dr. Efransjah, CEO WWF-Indonesia dalam keterangan tertulis yang diterima Beritasatu.com di Jakarta, Rabu (13/11).
Lebih lanjut Efransjah menyatakan, pihaknya mengapresiasi komitmen Unilever untuk mendukung petani sawit swadaya pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikasi RSPO.
Dukungan tersebut, kata dia, akan membantu para petani lokal dalam menjaga kinerja mereka, sesuai dengan standar pengelolaan kelapa sawit swadaya serta menginvestasikannya untuk peningkatan keahlian dan kapasitas mereka.
"Kami mengharapkan, hal ini dapat menjadi motivasi bagi petani swadaya lain dalam mengarusutamakan prinsip kelestarian dalam praktik mereka. Pada saat bersamaan, kami juga berharap agar perusahaan mau berkomitmen untuk mendukung kelompok petani swadaya yang bersertifikat RSPO dalam pertumbuhan mereka," tambah Efransjah.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Sustainable Sourcing and Smallholder Development Unilever Cherie Tan, ikut memberikan dukungan bagi kalangan petani.
Menurutnya, hasil positif yang diperoleh dari kerjasama dengan petani swadaya, RSPO, dan WWF menjadi bukti bahwa pola kemitraan adalah langkah yang paling tepat dalam mentranformasi industri sawit, menghentikan deforestasi, dan memberikan dampak sosial yang positif bagi pemilik perkebunan dan masyarakat lokal.
"Kami berterimakasih untuk peranan WWF dan pihak lain yang terlibat dalam membantu petani swadaya untuk memperoleh sertifikat RSPO mereka," tambah Cherie.
Unilever, kata dia, merupakan salah satu dari perusahaan yang memperoleh nilai tertinggi dalam Palm Oil Scorecard 2013 yang dikeluarkan oleh WWF baru-baru ini.
Laporan dua tahunan ini, lanjutnya, mengukur performa perusahaan ritel dan produsen barang konsumsi terkait komitmen mereka untuk mendukung dan membeli produk minyak sawit bersertifikat RSPO.
Tiga bulan setelah asosiasi yang berlokasi di Kabupaten Ukui, Riau ini memperoleh sertifikat RSPO untuk pengelolaan sawit lestari, Amanah berhasil mengikat komitmen dari Unilever.
Perusahaan multinasional ini, menghormati pencapaian tersebut, dengan membeli sertifikat GreenPalm Amanah. Pembelian tersebut memungkinkan para petani swadaya untuk terus menerapkan praktik berkelanjutan mereka dan memberikan dampak positif bagi lingkungan, ekonomi dan sosial.
Asosiasi Amanah sendiri merupakan kelompok petani sawit swadaya pertama di Indonesia, dan kedua di dunia yang berhasil memperoleh sertifikasi RSPO.
Selama proses fasilitasi yang dilakukan oleh WWF-Indonesia, dukungan untuk Amanah terus berdatangan dari Kementerian Pertanian, Pemerintah tingkat provinsi dan kabupaten di Riau, RSPO, Asian Agri dan Carrefour Foundation International.
"Setelah berhasil memperoleh sertifikat, tantangan berikutnya adalah untuk mengamankan dukungan pasar untuk produk mereka," jelas Dr. Efransjah, CEO WWF-Indonesia dalam keterangan tertulis yang diterima Beritasatu.com di Jakarta, Rabu (13/11).
Lebih lanjut Efransjah menyatakan, pihaknya mengapresiasi komitmen Unilever untuk mendukung petani sawit swadaya pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikasi RSPO.
Dukungan tersebut, kata dia, akan membantu para petani lokal dalam menjaga kinerja mereka, sesuai dengan standar pengelolaan kelapa sawit swadaya serta menginvestasikannya untuk peningkatan keahlian dan kapasitas mereka.
"Kami mengharapkan, hal ini dapat menjadi motivasi bagi petani swadaya lain dalam mengarusutamakan prinsip kelestarian dalam praktik mereka. Pada saat bersamaan, kami juga berharap agar perusahaan mau berkomitmen untuk mendukung kelompok petani swadaya yang bersertifikat RSPO dalam pertumbuhan mereka," tambah Efransjah.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Sustainable Sourcing and Smallholder Development Unilever Cherie Tan, ikut memberikan dukungan bagi kalangan petani.
Menurutnya, hasil positif yang diperoleh dari kerjasama dengan petani swadaya, RSPO, dan WWF menjadi bukti bahwa pola kemitraan adalah langkah yang paling tepat dalam mentranformasi industri sawit, menghentikan deforestasi, dan memberikan dampak sosial yang positif bagi pemilik perkebunan dan masyarakat lokal.
"Kami berterimakasih untuk peranan WWF dan pihak lain yang terlibat dalam membantu petani swadaya untuk memperoleh sertifikat RSPO mereka," tambah Cherie.
Unilever, kata dia, merupakan salah satu dari perusahaan yang memperoleh nilai tertinggi dalam Palm Oil Scorecard 2013 yang dikeluarkan oleh WWF baru-baru ini.
Laporan dua tahunan ini, lanjutnya, mengukur performa perusahaan ritel dan produsen barang konsumsi terkait komitmen mereka untuk mendukung dan membeli produk minyak sawit bersertifikat RSPO.
Penulis: Feriawan Hidayat/FER
Sumber: PR
http://www.beritasatu.com/kesra/149949-unilever-dukung-petani-sawit-bersertifikat-rspo.html