Jakarta . Perdana Meneteri Belanda Mark Rutte berjanji akan berusaha
menyelesaikan hambatan yang terjadi pada ekspor minyak sawit Indonesia
ke negerinya."Saya mengerti, ada 3,7 juta pekerja di bidang minyak
sawit, ini menunjukkan minyak sawit merupakan industri yang besar dan
penting bagi Indonesia. Semoga secara bertahap dapat diperbaiki,"
ujarnya.
Dia berbicara menanggapi Wakil Presiden Boediono yang menanyakan
hambatan ekspor komoditas itu ke Belanda. "Minyak sawit merupakan
industri yang sangat penting di Indonesia dan berkesinambungan. Kami
berharap agar ekspor minyak sawit dapat meningkat kembali," kata
Boediono saat menerima kunjungan PM Rutte di Istana Wapres, Jakarta,
akhir pekan lalu.
Turut hadir dalam pertemuan itu, Menteri Luar
Negeri Marty Natalegawa, Menteri Perdagangan Gita Wiryawan, Duta Besar
Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda Retno L.P. Marsudi, dan Duta
Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Tjeerd Feico de Zwaan.
Kunjungan
ke Indonesia adalah kali pertama bagi PM Rutte semenjak ia terpilih
menjadi perdana menteri pada 14 Oktober 2010, dan terpilih kembali pada
November 2012.
PM Rutte mengharapkan kunjungannya ke Indonesia
semakin meningkatkan hubungan yang telah dijalin kedua negara selama
ini. "Kemarin telah ditandatangani dua buah nota kesepahaman di bidang
ekonomi," ujar PM Rutte.
Dalam pertemuan itu, PM Rutte memuji
perekonomian Indonesia. "Kami masih memiliki potensi untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, tetapi kendala utama ada pada infrastruktur," ucap
Wapres.
Untuk itu, Wapres mengundang investor dari negeri Belanda bekerja sama membangun infrastruktur di Indonesia.
Indonesia,
dikatakan Wapres, memiliki potensi lainnya, yaitu populasi penduduk
yang mayoritas berusia muda. "Ya, saya mendengar penduduk muda Indonesia
yang berusia di bawah 40 tahun sebanyak 60 persen," kata PM Rutte.
Tetapi,
menurut Wapres, Indonesia harus dapat menyediakan lapangan pekerjaan
pada beberapa tahun mendatang, agar banyaknya penduduk usia muda dapat
menjadi dividen demografi, bukan menjadikannya bencana demografi. (ant)
Senin, 25 Nov 2013 Medanbisnis