SURABAYA - Kebutuhan minyak sawit mentah atau crude
palm oil (CPO) menunjukkan tren meningkat. hal ini seiring membaiknya
ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat. Dampaknya, harga CPO terus membaik
baik dan tahun depan diprediksi makin meningkat.
Wakil Presiden
Direktur PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) Kreisna Dewantara Gozali
menyatakan, tahun lalu saat masa panen pada semester kedua, harga CPO
anjlok menjadi Rp 6.000 per kg. Padahal, pada enam bulan sebelumnya bisa
mencapai Rp 7.000 per kg. "Saat ini kondisi membaik. Pada semester
pertama harga Rp 7.200, sekarang saat panen berkisar Rp 8.000 per kg.
Tahun ini beda dengan sebelum-sebelumnya," kata Kreisna.
Menurut
dia, demand CPO yang tinggi membuat harga terus membaik. Karena itu,
pihaknya berani melakukan ekspansi. Tak hanya memperluas lahan kebun
sawit, tapi juga membangun pabrik baru. "Kami menambah pabrik baru CPO
dengan kapasitas 45 ton per jam," ujarnya. Sebelumnya, Gozco sudah
memiliki dua pabrik yang berkapasitas total 135 ton per jam.
Dengan
tambahan ini, perseroan yang memiliki lahan 40 ribu hektare kelapa
sawit itu bakal memproduksi 180 ton per jam. "Operasi pabrik baru pada
triwulan III 2014. Nilai investasinya Rp 155 miliar," jelasnya. Sampai
akhir September, area tanaman menghasilkan (TM) milik emiten dengan kode
perdagangan GZCO itu mencapai 25.250 hektare. Sedangkan 15.138 hektare
berupa tanaman belum menghasilkan (TBM). Volume produksi hingga
September mencapai 33 ribu ton atau 51 persen dari target 63.250 ton.
Sementara
itu, PT BW Plantation Tbk (BWPT) menargetkan perluasan pabrik CPO di
Kalteng akan meningkatkan kapasitas produksi dari 45 ton per jam menjadi
60 ton per jam. Perseroan berinvestasi USD 2 juta untuk perluasan
pabrik tersebut. "Beroperasinya perluasan pabrik untuk mengantisipasi
panen pada November," ujar Direktur BW Plantation Kelik Irwantono.
BWPT
juga memperluas lahan untuk penanaman baru sawit mencapai 6 ribu
hektare. Dengan begitu, total lahan tertanam menjadi seluas 67.161
hektare termasuk lahan plasma 6.726 hektare. Saat ini perseroan memiliki
110 ribu hektare lahan, termasuk yang telah diakuisisi seluas 2 ribu
hektare. (dio/oki)