Beijing. Ketua Tim Revitalisasi Pertembakauan Jawa Timur Cipto Budiono, mengatakan, saat ini produk tembakau Indonesia
 menjajaki pasar China. Menurutnya, penjajakan tersebut tidak saja 
sebagai bahan baku kretek dan cerutu, tetapi juga bahan jadi bernilai 
tambah.
              
            
            
              
                "Ini penjajakan kami pertama kali ke China, karena 
peluangnya juga cukup menjanjikan," katanya, di Beijing, Rabu (27/11).
Dikatakannya,
 selama ini tembakau Indonesia telah lama menguasai pasar Eropa dan 
Amerika. "Sekitar 85 persen tembakau kita ke sana (Eropa dan AS-red), 
sisanya baik berupa bahan baku maupun bahan jadi seperti kretek dan 
cerutu, kita eskpor ke beberapa negara di Asia seperti Hongkong dan 
Malaysia," ujar mantan Kadisperindag Jatim ini.
Dalam 
penjajakannya ke China, Indonesia menampilkan Konsorsium Tembakau Besuki
 Jawa Timur, didampingi Wakil Kementerian Koordinator Perekonomian dan 
Wakil Kementerian Perdagangan RI.
Pada pertemuan dengan Sekjen 
Pusat ASEAN-China Ma Mingqian dan beberapa pelaku industri tembakau dan 
rokok China, dipamerkan contoh daun tembakau besuki dan produk jadi, 
terutama cerutu kelas atas baik yang diproduksi di dalam negeri maupun 
yang diproduksi produsen di Eropa dan Amerika.
Direktur 
Pengembangan Mutu Barang Kementerian Perdagangan Husniaty mengatakan 
selama ini pasar China tidak mengetahui jika kretek dan cerutu yang 
dipasok dari Eropa dan Amerika ke Negeri Panda, menggunakan tembakau 
Indonesia.
"Karena itu, kami ingin mengenalkan kepada mereka 
langsung tidak saja daun tembakaunya tetapi juga produk jadinya, 
utamanya yang diproduksi di Eropa dan Amerika hingga mereka lebih paham.
 Jadi, kalau tembakau dan produk Indonesia bisa langsung menembus pasar 
China akan lebih bagus," ucapnya.
Sementara itu, di China, hampir
 seluruh tembakau dan hasil olahan rokok di China diatur oleh badan 
pemerintah STMA (State Tobacco Monopoly Administration). STMA, ejak 2008
 berada di bawah kendali Kementerian MIIT (Kementerian Industri dan 
Teknologi Informasi).
Imperial Tobacco China menyebut pendorong 
utama pasar cerutu dunia adalah China. Produksi rokok sigaret China pada
 2009 tercatat 2,29 triliun batang rokok, selama periode Januari-Agustus
 2011 tercatat 1,66 triliun batang rokok. Sedangkan produksi rokok 
secara antartahunan dalam kuantitas bertumbuh 4 hingga 5%. (ant)
http://mdn.biz.id/n/64813/ 

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
