CEO Royal Friesland Campina, Cees't Hart menuturkan bahwa program ini merupakan bagian dari program Sustainability Dairy Development yang diluncurkan di Lembang pada Juli 2013 lalu.
"Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lebih dari 10 ribu peternak sapi perah lokal di Pangalengan dan Lembang," ujarnya di Kantor PT Frisian Flag, Ciracas, Jakarta, Jumat (22/11).
Dijelaskan Cees't Hart bahwa pembangunan pertanian dan peternakan di Indonesia merupakan bagian dari strategi dan prioritas pemerintah untuk meningkatkan daerah pedesaan. "Diharapkan dari penyediaan lahan ini dapat mendukung target pemerintah untuk meningkatkan pasokan susu segar nasional sebesar 50 persen pada 2025 dapat tercapai," terang dia.
Acara ini juga dihadiri Menteri BUMN Dahlan Iskan yang hadir sebagai perwakilan PTPN VIII, di mana PTPN VIII sebagai penyedia lahan untuk desa susu percontohan.
Sementara, Menteri Pertanian Belanda, Sharon Dijksma juga turut hadir untuk memberi dukungan terhadap pemerintah Indonesia dalam progran swasembada susu segar nasional pada 2025.
Melalui kerjasama ini Sharon berharap hubungan bilateral antara Indonesia dan Belanda dapat mendorong pengembangan industri susu di Indonesia. Terlebih, hubungan Indonesia dan Belanda dalam beberapa tahun terakhir berjalan menguat.
"Kami senang menyaksikan kemajuan positif dari program desa susu percontohan yang dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap program ketahanan pangan di Indonesia," kata Sharon.
Belanda merupakan salah satu dari enam negara investor terbesar Indonesia, yakni nilai investasi mencapai USD 1 miliar. Investasi Belanda di Indonesia dalam bidang transportasi, komunikasi, industri pertanian, kimia dan farmasi, perdagangan, industri baja, mesin dan elektronik.
Program Desa Susu Binaan ini akan didukung oleh Sustainable Entrepreneurship dan Food Security Program (FDOV Project) dari Menteri Perdagangan Luar Negeri Belanda. (chi/jpnn)