Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Wednesday, March 28, 2012

Hindari Kerugian, Pengusaha Siasati Jadwal Produksi

Medan. Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatera Utara (Sumut) Laksamana Adyaksa mengatakan, tidak ada kerugian yang dialami pengusaha akibat demonstrasi di Medan, Senin (26/3). Demo yang juga melibatkan sekitar 10.000-an buruh dari berbagai serikat pekerja ini sudah jauh-jauh hari diantisipasi oleh pengusaha demi menghindari kerugian. "Demo memang sudah diantisipasi jauh-jauh hari. Jadi pengusaha bisa menghindari kerugian yang bisa ditimbulkan karena tidak berproduksi," katanya, Selasa (27/3).
Ia mengungkapkan, pengusaha telah menyiasatinya dengan mempercepat jadwal produksi dan juga menambah jumlahnya. Jadi ketika pekerja melakukan demo, pengusaha masih memiliki stok untuk memenuhi permintaan dari buyer.

Namun, tambahnya, pihaknya tetap meminta untuk tidak melakukan demo secara berkelanjutan sehingga tidak akan mengganggu perekonomian. Sebab, jika produksi berhenti, akan ada kemungkinan kerugian yang cukup besar. "Jika dunia usaha terganggu, akan berimbas pada perekonomian secara keseluruhan. Ini tentu harus dihindari karena menyangkut banyak kepentingan juga," katanya.

Adyaksa mengungkapkan, meskipun pihaknya bisa memaklumi kepentingan yanag diusung oleh pekerja, namun demo ini tidak dilakukan secara berkelanjutan.

Ketua Apindo Sumut, Parlindungan Purba, mengatakan, pengusaha sebenarnya sangat memahami psikologis pekerja soal kebijakan pemerintah untuk menaikkan BBM pada 1 April mendatang.

"Itu sebabnya banyak pengusaha memilih untuk menutup usahanya. Tapi kita meminta, jangan sampai anarkis dan berkelanjutan. Demo adalah sebentuk aspirasi. Jadi janganlah sampai menganggu aktivitas perekonomian. Karena itu bisa menimbulkan kerugian yang cukup besar," katanya.

Apindo, lanjutnya, akan tetap menghargai demonstrasi asalkan dilakukan dengan damai dan jangan sampai merusak aset-aset publik.

Ketua DPW Federasi Serikat Pekerja Metal Indonseia (SPMI), Minggu Saragih, mengatakan, serikat buruh dan pekerja di Sumut tetap bersikukuh untuk menolak kenaikan BBM. Penolakan ini dilakukan karena akan menyengsarakan kaum buruh dan merupakan harga mati. "Tidak bisa ditawar-tawar lagi karena pemerintah tahunya hanya menaikkan BBM di saat rakyat sudah susah," ujarnya.

Pada demo Senin (26/3), sekitar 10.000-an orang buruh yang tergabung dalam Komite Aksi Pekerja Buruh Sumut (KAPBSU) yang terdiri dari DPW Federasi Serikat Pekerja Metal Indonseia (SPMI), Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (K-SBSI), PPMI, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Lem Kota Medan, SBRI, KBI, Sejati, Repdem, dan Sakti, berdemonstrasi untuk menolak kenaikan BBM.

Buruh yang berasal dari berbagai perusahaan dan pabrik di Medan, Lubuk Pakam dan Belawan ini mengakibatkan sejumlah pabrik tutup. "Para buruh dan pekerja berharap penolakan ini tidak dianggap sebagai perlawanan. Namun ini sikap tegas karena menyangkut hidup serta kepentingan banyak orang. Kita berharap, pengusaha pun bisa memakluminya," ujarnya.

Diakuinya, pada kondisi seperti ini, memang ada kemungkinan timbul masalah antara pekerja dan pengusaha. "Karena itu, kita juga minta pemerintah untuk membuat aturan pengupahan dan kebijakan yang meringankan beban dunia usaha sehingga bisa menghindari benturan atau gesekan yang timbul antara buruh dengan pengusaha. Jadi meski BBM naik, buruh pun masih memiliki peluang untuk hidup layak," ujar Minggu. (elvidaris simamora)/MB

No comments:

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum