"Manajemen TKA telah ikut mendukung  peningkatan populasi ternak sapi di Sumbar serta percepatan peningkatan  penyejahteraan petani," kata Irwan Prayitno pada sebuah pertemuan di  Padang. 
Pertemuan yang digagas Dinas Peternakan  Sumbar itu terkait fasilitas pembiayaan pendukung percepatan pembayaran  kredit program KUPS, KKPE, KUR dan pemanfaatan dana CSR perusahaan dan  BUMN dihadiri unsur perbankan, manajemen perusahaan serta instansi  terkait di kabupaten/kota. 
Menurut gubernur, apa yang telah  dilakukan perusahaan perkebunan PT TKA telah mendukung pelaksanaan  program satu petani satu sapi (PSPS) yang dicanangkan pemerintah  provinsi untuk penyejahteraan petani. 
Hingga triwulan pertama 2012 tercatat  sudah 992 ekor sapi yang dikembangkan 38 kelompok di lahan perkebunan  TKA seluas 18 ribu hektare tersebut. 
Langkah serupa, menurut dia, diharapkan  dapat diikuti perusahaan perkebunan lainnya dan BUMN yang ada di Sumbar  sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. 
Justru itu Pemprov Sumbar telah membuat  nota kesepahaman dengan tiga perusahaan perkebunan yakni PT TKA, PT  Bakrie Pasaman Platation dan PT AMP. 
Namun sampai saat ini yang sudah  menunjukkan komitmen atas kesepakatan tersebut adalah manajemen PT TKA,  sementara dua perusahaan lainnya belum berjalan maksimal. 
Gubernur meminta dinas terkait kembali  mengingatkan dua perusahaan yang telah membuat komitmen itu serta  perusahaan perkebunan lainnya tetap memberikan dukungannya. 
"Di Sumbar terdapat sekitar 300 ribu  hektare lahan perkebunan kelapa sawit, jika dimaksimalkan pemanfaatannya  tentu memberi dampak luar bisa bagi percepatan populasi ternak sapi,"  ujarnya. 
Menurut dia, perusahaan perkebunan yang  mengembangkan integrasi sapi dengan kelapa sawit tidak akan rugi, tapi  justru memberikan keuntungan ganda. 
Keuntungan meliputi aspek sosial karena  akan mendapat dukungan masyarakat sekitar sehingga terhindar konflik,  dapat menekan biaya pembersihan lahan, dan mendapatkan kotoran sapi  untuk pupuk dan lainnya. 
Kepala Dinas Pertenakan Sumbar Edwardi  menambahkan, pihaknya akan menggelar pertemuan dengan perusahaan  perkebunan dan BUMN/BUMD dalam waktu dekat. 
Upaya itu, tambahnya, untuk menindaklanjuti pertemuan pada tahun lalu yang berkaitan dengan program pengembangan sapi. 
Pengalaman yang dikembangkan pihak TKA  diharapkan dapat menjadi percontohan bagi perusahaan perekebunan lainnya  di Sumbar, katanya. 
"Keterlibatan perusahaan perkebunan  kelapa sawit dalam program pengembangan sapi berdampak cukup signifikan  terhadap populasi ternak," katanya. 
Menejer Keuangan PT TKA Nursan dalam  pertemuan itu memaparkan, pengembangan program integrasi sapi dengan  kelapa sawit sudah dimulai sejak tiga tahun terakhir. 
Sapi yang dikembangkan berasal dari  dana CSR dan karyawan perusahaan dengan sistem perseduaan dengan petani  serta ternak masyarakat sekitar. Guna mendukung program tersebut,  manajemen perusahaan telah mengembangkan lahan rumput gajah dan kandang  untuk ternak. 
(es/ES/bd-ant)

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment