Medan, Ribuan buruh  akan menggelar unjuk rasa di sejumlah titik di Kota  Medan untuk menyalurkan aspirasi dalam rangka penolakan atas rencana  pemerintah untuk menaikkan harga BBM mulai 1 April mendatang. Unjuk rasa  buruh yang  tergabung  di bawah naungan Dewan Pimpinan Cabang  Konfederasi  Serikat Perkerja Seluruh Indonesia (DPC  K-SPSI) ini,  rencananya akan dilaksanakan pada 27 atau 29 Maret .
Hal ini terungkap dalam pertemuan Ketua DPC K SPSI Kota Medan Maruli  Sihombing dengan Walikota Rahudman Harahap di Balai Kota, Kamis  (22/03/2012).  Maruli berharap apabila Kantor Walikota menjadi salah  satu lokasi buruh berunjukrasa,  orang nomor satu di Pemko Medan itu  bersedia menemui dan berdialog dengan  para buruh.
Didampingi sejumlah pengurus lainnya, Maruli mengaku pihaknya tak  mungkin lagi untuk menahan agar buruh  tidak berunjukrasa. Hal itu bisa  dimakluminya, sebab para buruh langsung merasakan dampaknya apabila  harga BBM benar-benar naik. Sementara buruh hanya mengandalkan gaji  yang  telah ditetapkan sesuai dengan Upah Minimum Kota (UMK)/Upah  Minimum Sektoral Kota (UMSK)..
“Jika pemerintah benar-benar menaikkan harga BBM, kami minta kepada  Pemko Medan untuk bisa memberikan solusi kepada buruh. Salah satu yang  kami inginkan agar para buruh bisa mendapatkan dana Bantuan Langsung  Tunai (BLT). Selama ini buruh tidak pernah mendapatkan  bantuan BLT,  padahal BLT itu untuk membantu masyarakat yang kurang mampu menyusul  terjadinya kenaikan BBM,” kata Maruli seraya berharap agar Walikota  dapat mengusahakan para buruh untuk mendapatkan dana BLT tersebut.
Selain BLT, Maruli juga minta agar UMK maupun UMSK dapat ditinjau  kembali apabila harga BBM dinaikkan. Dengan kenaikan itu diyakininya   harga-harga lainnya, terutama Sembilan bahan pokok (sembako) dipastikan  ikut naik. Karenanya, UMK ataupun UMSK yang telah ditetapkan itu dinilai  tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Dalam aksi nanti, Maruli pun berjanji  akan mengarahkan seluruh  buruh  untuk tidak bertindak anarkis. Untuk itu seluruh pengurus DPC K  SPSI Kota Medan akan mengawal jalannya unjukrasa sehingga tidak disusupi  piha-pihak yang tidak bertanggungjawab. Untuk itulah usai melakukan  pertemuan dengan Walikota, mereka langsung menggelar rapat sehingga aksi  bernar-benar berjalan aman dan damai.
Walikota Medan Rahudman Harahap didamping Plt Kadis Sosial dan Tenaga  Kerja Kota Medan Marahusin Lubis  dan Kepala Bidang Pembinaan dan  Penempatan Tenaga Kerja Robert Tambunan mengucapkan terima kasih, sebab  pengurus DPC K SPSI Kota Medan telah melaporkan tentang rencana  unjukrasa para buruh.
Untuk itu Walikota berharap agar aksi yang dilakukan tidak anarkis guna menjaga agar Kota Medan tetap aman dan kondusif.
“Sampaikanlah aspirasi dengan santun dan damai,  saya berharap para  buruh tidak melakukan tindakan anarkis karena itu akan merugikan diri  sendiri maupun orang lain,” kata Walikota mengingatkan.
Terkait dengan permintaan agar buruh mendapatkan BLT, Walikota  menilai permintaan itu sangat wajar. Jika buruh mendapat bantuan BLT,  tentunya sangat membantu dalam meringankan beban yang dipikul  menyusul  kenaikan harga yang disebabkan naiknya harga BBM. Karenanya, Walikota   akan berusaha  menindaklanjutinya.
Mengenai peninjauan UMK/UMSK, Walikota minta kepada Kadisnaker untuk  mempelajarinya. Karenanya, intansi pemerintah yang menangani masalah  buruh itu diminta terus berkoordinasi dengan Dewan Pengupahan.
“Apa yang menjadi tuntutan buruh ini harus disikapi dengan baik sehingga Kota Medan tetap aman dan kondusif,” harapnya. (BS-024)

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment