Harga karet Indonesia jenis SIR 20 di pasar bursa Singapura semakin menguat atau sudah 3,817 dolar AS per kilogram untuk pengapalan April 2012 dipicu naiknya permintaan.
"Bahkan pada perdagangan di bursa tanggal 12 Maret, harga SIR 20 untuk pengapalan Mei hingga September bertambah menguat. Untuk Mei misalnya harga ditutup 3,822 dolar AS dan September naik lagi jadi 3,848 dolar AS per kilogram (kg)," kata Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut Edy Irwansyah di Medan, Selasa 13 Maret 2012.
Menurut dia, kenaikan harga jual karet di pasar internasional itu dipicu naiknya permintaan.
Meski dampak krisis ekonomi masih dirasakan, tampaknya, kata dia, impor karet tetap dibutuhkan mengingat industri mobil dan lainnya dengan bahan baku karet masih berusaha eksis.
"Eksportir semakin bergairah dengan kenaikan harga ekspor apalagi sudah mendekati angka 4 dolar AS per kg seperti sebelum harga anjlok," katanya.
Meski pun, kata dia, kenaikan harga ekspor itu belum bisa dinikmati sepenuhnya oleh pengusaha karena pasokan di lokal lagi ketat akibat pengaruh cuaca.
Dia juga mengakui, kenaikan harga ekspor, membuat harga bahan olah karet (bokar) di pabrikan Sumut ikut bergerak naik.
Pedagang karet di Sumatera M Harahap, mengatakan harga karet di tingkat petani sudah mencapai Rp18 ribu -Rp20 ribu per kg dari sebelumnya Rp16 ribu per kg, tetapi pasokan sangat ketat karena panen petani lagi sedikit.
Harga jual bokar ke pabrikan sendiri sudah naik juga atau di kisaran Rp29.700-Rp31.700 per kg.
Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Hajizi, mengatakan pada Januari 2012, devisa Sumut dari ekspor karet dan barang dari karet turun 33,14 persen dibandingkan periode sama 2011 akibat permintaan harga jual yang melemah dibandingkan tahun lalu.
Pada Januari 2012, nilai ekspor karet dan barang dari karet sebesar 193,132 juta dolar AS sementara bulan sama 2011 mencapai 288,862 juta dolar AS.
Nilai ekspor golongan barang itu di Januari 2012 juga lebih rendah dari realisasi di Desember 2011 yang mencapai 219,200 juta dolar AS.
"Penurunan devisa karet dan barang dari karet di Januari lalu diakibatkan volume dan harga ekspor yang melemah, tetapi ada informasi harga dan permintaan sudah naik dan itu dipastikan menaikkan devisa," katanya.(antara)EKSp
No comments:
Post a Comment