Banda Aceh. Harga biji kakao kering di  tingkat petani di Aceh memasuki pekan kedua Maret naik tipis di pasaran  yakni dari Rp 19.400 menjadi Rp 19.700/kilogram.                   "Adanya sikap menunggu  dari kalangan investor untuk membeli kakao yang ada di pasaran  mengakibatkan harga komoditas itu hanya naik satu poin di pasaran," kata  Manajer Operasional Forum Kakao Aceh (FKA), Azmil Umur, di Banda Aceh,  Senin (12/3).
Azmil mengatakan, kalangan investor masih menunggu  terhadap perkembangan hasil panen kecil yang akan terjadi di negara  penghasil kakao di dunia tersebut "Kalangan investor tetap  mempertimbangkan hasil produksi dari Afrika sebab kualitas kakaonya  kategori premium," katanya.
Azmil memperkirakan harga komoditas kakao  akan meningkat di pasaran dan juga akan berdampak terhadap Aceh jika  produksi kakao dari Afrika pada Mei mendatang lebih sedikit. 
Dijelaskannya,  salah satu komoditas unggulan asal propinsi ini banyak di ekspor ke  negara-negara konsumen kakao  seperti kawasan Eropa dan Amerika  Serikat.  Aceh memiliki lahan kakao produktif sekitar 70.000 hektare  dengan rata-rata produksi sebanyak 350 kg sampai 400 kg/hektare.
Adapun  luas lahan produktif tersebut tersebar di delapan kabupaten sentra  kakao di antaranya Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur  dan Aceh Tamiang. (ant)

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment