PALEMBANG : BNI Syariah kembali menyalurkan pembiayaan
sektor perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin,
Sumatera Selatan, menyusul membaiknya harga komoditas itu pekan ini.
"Setelah
sempat dihentikan selama satu bulan, akhirnya sejak beberapa hari lalu,
pembiayaan untuk petani dan pengusaha sawit disalurkan kembali," kata Pimpinan Kantor Cabang Pembantu BNI Syariah Betung Muri Yandi di Palembang, Jumat 18 Januari 2013.
Ia
menjelaskan pihaknya sempat menghentikan penyaluran pembiayaan karena
komoditas ekspor itu di tingkat petani jatuh hingga harga terendah Rp300
per kilogram.
Perbankan yang menganut sistem pembagian hasil itu
mengkhawatirkan kemampuan petani dalam mengembalikan pinjaman lantaran
mengalami kerugian cukup besar.
Namun, penghentian itu hanya
sementara mengingat sejak awal 2013 harga sawit mulai membaik dan data
terakhir berada sekitar Rp700 per kilogram.
"Harga komoditas baik
sawit maupun karet mengalami penurunan sejak pertengahan tahun lalu,
namun yang sangat terpukul adalah pengusaha perkebunan sawit. Jadi
sembari menanti, semua pembiayaan dialihkan ke karet," katanya.
Menurut
dia, minat petani atau pengusaha untuk mengembangkan usaha perkebunan
terbilang tinggi. BNI Syariah pun memanfaatkan kesempatan itu dengan
menjalankan produk layanan mikro yang memberikan pinjaman berkisar Rp5
juta-Rp500 juta.
Sebagian besar dana pinjaman itu digunakan untuk
perluasan lahan, pembelian bibit, serta pembelian berbagai barang
investasi lainnya.
Terkait dengan rasio pengembalian pinjaman
layanan mikro itu, ia mengatakan mencatat angka 100 persen meski dalam
kondisi pelemahan ekonomi.
Para penerima pinjaman itu mampu mengembalikan sesuai dengan ketentuan perusahaannya.
"Sejak
dibuka tujuh bulan lalu, KCP BNI Syariah Betung mampu melampaui target
sebesar 148 persen setelah mencatat angka Rp7 miliar Desember 2012. Dari
capaian ini dapat diketahui betapa besarnya potensi pinjaman mikro di
Sumsel yang dikenal dengan sektor perkebunannya," katanya.(antara)sumsel