JAMBI : Sejumlah petani sawit di Kabupaten Tanjung Jabung
Timur, Provinsi Jambi, mengaku terpaksa menjual sebagian kebun sawitnya
karena harga komoditas itu rendah atau tidak sebanding dengan ongkos
produksinya.
"Saya terpaksa menjual sebagian kebun sawit
karena terdesak biaya untuk kebutuhan keluarga. Apalagi harga sawit
sekarang betul betul tidak sebanding dengan biaya perawatan," kata
seorang petani sawit di Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung
Timur, Suratman (40), di Jambi, Kamis 3 Januari 2013.
Ia
mengatakan harga jual sawit di tingkat petani sudah mulai terasa menurun
sejak pertengahan 2012. Saat itu, harga sawit fluktuatif atau tidak
menentu.
"Naik turun harganya, sekarang bahkan ada yang dibawah
Rp500 per kilonya. Padahal saat normal bisa mencapai Rp1.000 lebih
tergantung umur buah sawit," katanya.
Kebun sawitnya yang
mencapai 2,5 hektare, dengan umur sawit di atas tujuh tahun, saat normal
dirinya bisa mendapatkan hasil antara dua juta hingga tiga juga per
bulan.
Namun, dengan kondisi harga yang murah, dirinya hanya bisa mendapatkan hasil per bulan sekitar satu juta rupiah.
"Padahal
ongkos perawatan dan biaya pupuk bisa mencapai satu juta lebih. Karena
terdesak kebutuhan, maka sebagian saya jual kebun," katanya.
Hal sama juga dikatakan seorang petani setempat lainnya, Usman (55).
Ia mengatakan sejumlah petani di daerahnya terpaksa menjual sebagian kebunnya karena terdesak kebutuhan.
"Harga
sawit akhir akhir ini memang sangat murah, apalagi sebagian warga
sangat menggantungkan diri dari hasil panen sawit," katanya.
Ia menjelaskan harga kebun sawit satu kapling atau sekitar dua hektare saat harga sawit normal bisa mencapai Rp120 juta.
Namun, karena harga sawit murah, harga jual kebun pun ikut murah.
Ia
mengatakan, belum adanya pabrik pengolahan sawit di daerah itu juga
berimbas pada harga sawit di pasaran. Panen sawit di Tanjung Jabung
Timur banyak dibeli oleh para tengkulak.
"Makanya, harga sawit di Tanjung Jabung Timur berbeda dengan harga sawit di daerah lain," katanya.
Pemkab
Tanjung Jabung Timur berencana menggandeng sejumlah investor untuk
membangun pabrik pengolahan sawit di daerah itu dengan salah satu tujuan
mendongkrak harga sawit petani di pasaran.(antara)