JAMBI : Pihak PT Perkbunan Nusantara (PTPN) VI menyatakan
program saat ini sedang melakukan ujicoba program integrasi sapi dengan
sawit sebelum digulirkan ke masyarakat.
Sekretaris PTPN VI M Benny Subagia
di Jambi mengatakan perusahaan tetap menghormati dan menghargai
berbagai pendapat dari masyarakat untuk mensukseskan integrasi
sawit-sapi yang bisa menunjang kebutuhan daging sapi secara nasional.
"Sistemnya memang harus disempurnakan dengan melibatkan masyarakat di sekitar unit usaha," katanya, Selasa 29 Januari 2013.
Menurut
Benny, karena masih dalam tahap ujicoba, maka program itu belum bisa
dilaksanakan, namun, ke depannya dipastikan program penyertaan
masyarakat di sekitar lokasi peternakan akan dilakukan.
Setiap warga yang mau memelihara akan diberikan sapi untuk dikembangkan dan akan membentuk desa sentra sapi, katanya.
Benny
menjelaskan, program integrasi sawit-sapi terebut merupakan program
pemerintah untuk melakukan swasembada daging secara nasional, sebab
Indonesia saat ini masih kekurangan sapi setiap tahunnya sekitar 350
ribu hingga 400 ribu ekor.
"Kekurangan itu harus didatangkan dari
luar negeri. Program ini telah ditetapkan melalui Surat Menteri BUMN No
S-240/MBU/2012 pertanggal 9 Mei 2012 kepada 11 perusahaan BUMN yang
mempunyai kebun sawit agar melaksanakan program integrasi sawit-sapi,"
ujarnya.
Sampai tahun 2012, PTPN VI telah merealisasikan jumlah
ternak sapi sebanyak 2.000 ekor. Setelah sukses, sesuai hasil rapat
dengan Menteri BUMN, program ini akan melibatkan masyarakat di sekitar
unit usaha melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, tambahnya.
Sebelumnya
Bupati Muarojambi, Provinsi Jambi H Burhanuddin Mahir menyatakan tidak
setuju dengan program intergrasi sawit-sapi, sebab program tersebut
bukan dikelola pemerintah, namun diserahkan ke masyarakat.
Ia
menginginkan agar sistem dalam program integrasi sawit-sapi diubah agar
bisa memberi manfaat bagi masyarakat dan daerah, katanya.(antara)EKP