Quote:
dokumentasi "VERSI" elektronik-ku ini bermaksud membiasakan menggunakan " LESS PAPER " ,serta "PENGHORMATAN ATAS KEBEBASAN BERPENDAPAT,BEREKSPRESI,& BERKREASI," utk menyampaikan informasi,dalam "AKTIVITAS HARIAN".. beberapa "ada" yang dikutip dari berbagai sumber yang *inspiratif* jika ada yg kurang berkenan mohon dimaklumi,jika berminat utk pengembangan BloG ini silahkan kirim via email. mrprabpg@gmail.com...Thank's All Of You

running text

Search This Blog

sudah lihat yang ini (klik aja)?

Wednesday, January 30, 2013

Produksi Karet Di Bengkulu Melorot......

BENGKULU – Permintaan karet asalan dari petani untuk memenuhi kebutuhan pabrik pengolahan di Bengkulu pekan ini meningkat, sedangkan pasokan dari petani belum normal.
“Setiap hari permintaan pabrik pengolahan karet di wilayah itu rata-rata di atas 500 ton, sedangkan pasokan dari petani jauh dibawah itu akibat pengaruh cuaca belum lama ini,” jelas salah seorang pedagang pengumpul karet H jasarudin, Selasa (29/1).

Dia mengatakan akibat permintaan tinggi pedagang tingkat pabrik terjadi naik untuk tingkat pedagang pengumpul saja dari Rp8.500 menjadi Rp10.000 per kilogram.
“Kami beberapa hari lalu masih membeli karet asalan dari petani berkisar Rp8.000-Rp8.500 per kilogram, namun terjadi kenaikan cukup signifikan dari pedagang tingkat pabrik,” ujarnya.
Dia mengemukakan kenaikan itu masih dipertanyakan banyak pihak karena bisa saja pabrik menaikan harga dengan tujuan agar petani menjual seluruh produksinya atau memang ada kenaikan secara nasional.
Dia memperkirakan harga tersebut berpeluang besar akan naik lagi karena permintaan terus meningkat, terutama dari pabrik pengolahan secara lokal dan ada beberapa pedagang besar datang dari luar Bengkulu.
Harga karet di Bengkulu selama ini rata-rata dibawah harga pembeli di provnsi tetangga yang saat ini sudah mendekati Rp20.000 per kilogram, sedangkan kualitas lebih baik karet produksi Bengkulu.
Kondisi jual beli karet di Bengkulu hingga saat ini terlalu kuat jaringan monopoli yang selama ini dilakukan mata rantai perusahaan lokal.
Akibatnya, petani Bengkulu sulit untuk mencicipi harga karet sama dengan provinsi tetangga seperti di wilayah Sumsel dan Jambi. Di kedua provinsi itu persaingan pedagang pengumpul cukup sehat.
“Untuk memecahkan mata rantai monopoli tersebut adalah wewenang pemerintah daerah, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan sangat berperan besar,” ujarnya.
Seorang petani karet dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah Arpan mengatakan, pihaknya belum menjual produksi secara besar-besaran pada saat harga sekarang ini dan menunggu harga lebih tinggi lagi.
“Kami hanya menjual karet cukup untuk kebutuhan dapur saja, sedangkan lainnya disetok untuk menunggu harga tinggi. Padahal produksi getah karet kembali lancar, setelah sebelumnya pernah tersendat akibat pengaruh musim hujan,” ujarnya. (Ant/esu)BS.c

cari apa aja di OLX

Sponsor By :

TEMBAKAU DELI

Hobies

Momentum