TEBINGTINGGGI : Mulai tanggal 1 April 2013 mendatang, status Rumah Sakit Sri Pamela
Tebingtinggi tidak lagi menjadi bagian dari PTPN.3 tetapi menjadi Rumah
Sakit yang berbadan hukum dan berdiri sendiri dengan bentuk Perseroan
Terbatas (PT).
Kita sekarang sedang melakukan segala
persiapan untuk spin-of, dimana UU No.44 Tahun 2009 sudah mengisyaratkan
bahwa rumah sakit yang berbentuk badan usaha tidak bisa lagi berada
dalam satu naungan dengan PTPN dalam satu badan hukum yang sama. Jadi,
Insya Allah pada 1 April 2013 nanti RS Sri Pamela akan berubah bentuk
menjadi perseroan terbatas. Demikian disampaikan Direktur SDM dan Umum
PTPN.3 HM Rachmat Prawirakusumah pada acara Temu Pisah Manager Rumah
Sakit se PTPN 3, Rabu malam (16/1) di Kompleks RS Sri Pamela Jalan
Sudirman Kota Tebingtinggi.
Acara Malam Temu Pisah Manager Rumah Sakit se PTPN.3 tersebut
masing-masing: Manager RS Sei Dadap dari pejabat lama dr H Weldi Ritonga
kepada dr H Indra Lubis, Manager RS Sri Torgamba dari dr H Sukron
Taufik kepada dr H Syahrizal Siregar dan Manager RS Sri Pamela dari dr H
Khaidirman kepada dr Hj Nina Zuliani MARS.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur SDM dan Umum PTP
Nusantara 3 HM Rachmat Prawirakusumah, Distrik Manager Serdang I Ir
Felix Giwa Djaha, Distrik Manager Serdang II Ir H Teguh Pribadi, Distrik
Manager Simalungun, Ir H Sigit Sudarianto MM, Asisten Tata Usaha RS Sri
Pamela H Irwan Hidayat SE, Ketua Panitia dr Ahmad Faisal dan mewakili
Keluarga Besar RS Pam dr N Junaidi Nasution, para dokter konsultan serta stake holder RS PTPN.3 Sri Pamela.
Lebih lanjut, Rachmat berpesan, bahwa di saat masa transisi sekarang
ini, pihak rumah sakit diharuskan untuk focus kepada beberapa hal, yang
pertama tentunya tetap memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dan
kedua mengarah kepada efisiensi anggaran. “Sepanjang efisiensi yang kita
jalankan masih dalam koridor tidak ada masalah, tetapi ada beberapa hal
yang terpaksa harus lakukan karena kondisi”, katanya.
Diakui oleh Direktur SDM dan Umum PTPN.3 bahwa dibeberapa rumah sakit
dijajaran PTPN.3 belum ditetapkan manager rumah sakit secara
definitive. “Karena kalau pada 1 April nanti kita sudah harus menjadi
spin-of (berdiri sendiri – red), maka kedudukan Rumah Sakit Sri Pamela
ini adalah rumah sakit pusat rujukan, sedangkan rumah sakit Sei Dadap,
Mambang Muda dan Sri Torgamba adalah rumah sakit pembantu, dan ini
statusnya berbeda. Oleh karena itu kita sampai sekarang belum menetapkan
secara definitive manager-manager rumah sakit, terkecuali yang memang
sekarang sudah kedudukannya sebagai pejabat manager itu sendiri”,
katanya.
Sebelumnya, mantan Manager RS Sri Pamela dr H Khaidirman mewakil tiga
manager rumah sakit yang memasuki masa pension mengucapkan terimakasih
karena masih diberi kesempatan untuk bertatap muka dengan seluruh
keluarga besar rumah sakit sejajaran PTPN.3 tersebut. “Kami mohon izin
memasuki purna bakti, doakan kami tetap sehat dan semoga RS PTPN.3
kedepan lebih maju dan jaya. “Terima kasih kepada para tenaga medis dan dokter serta para dokter konsultan serta rekan dan mitra rumah sakit, bila ada kesalah mohon dimaafkan”, katanya.
Manager RS Sri Pamela yang baru, dr Hj Nina Zulaini MARS mengakui
tugas dan amanah yang diemban saat ini tidak mudah dan masih banyak
tantangan yang harus dihadapi. “Insya Allah tugas dan amanah ini akan
kami laksanakan dengan sebaik-baiknya, tentunya dengan bimbingan dan
arahan dari pimpinan dan senior-senior kami”, ujar dr Nina Zulaini.
(win)/beritasore