PTPN2 Masuk Kategori 90 Persen BUMN Kinerja Sehat

Medan, . Komisaris Utama PTPN2 Ato Suprapto mengatakan, pada 2012 perusahaan itu masuk kategori 90 persen BUMN berkinerja sehat A dan sangat sehat triple A. Prestasi itu tercapai karena banyak trobosan yang dilakukan jajaran direksi.

"Sangat sesuai dengan tema kali ini yakni ‘Meweujudkan Budaya Kerja Cerdas dan Penuh Berkah’. Sehingga kita tetap optimis, kemajuan PTPN2 pada 2013 akan lebih baik," 

ungkap Ato pada resepsi tahun baru jajaran PTPN2 sekaligus melepas 26 karyawan pimpinan yang memasuki masa purnakarya di Puri Triadiguna, Tanjung Morawa, Minggu (13/1).
Untuk kemajuan tahun ini, imbuhnya, jajaran direksi juga sudah menyusun berbagai trobosan. Layaknya rencana tahunan jangka panjang (RTJP) yang disampaikan kepada dewan komisaris, menyangkut perbaikan struktur organisasi PTPN2, termasuk dalam rangka pengembangan bisnis nonperkebunan.

Disarankan, organisasi di internal PTPN2 harus diisi pejabat yang kreatif, inovatif, profesional, serta memiliki rekam jejak yang terjamin. Termasuk dalam mengisi posisi di dua nak perusahaan baru PTPN2 hasil kerja sama dengan PT Perum Perumnas.

Dua anak perusahaan itu, PT Nusa Dua Bekala sebagai pengelola aset 800 hektar lahan di Kebun Bekala. Kemudian PT Propernas Nusa Dua yang dipercayakan menjadi perusahaan untuk mengelola pengembangan properti dan fasilitas lainnya.

"Kami juga menilai, rumusan rencana kerja tahunan (RKT) sangat realistis dalam penyempurnaan kinerja agar perusahaan semakin sehat dengan target laba double digit dalam satuan miliar," lanjutnya.

Gula Kristal

Dewan komisaris juga menyambut baik proyeksi pencapaian target laba 15 persen dari proposal keuntungan tahun 2012. Hal ini dipicu degan adanya indikasi kepercayaan dari pemerintah pada akhir 2012 lalu melalui izin impor 47.500 ton prosugar untuk memacu produktivitas gula kristal.

"Kepercayaan ini harus disertai dengan revitalisasi Pabrik Gula Sei semayang (PGSS) dari produksi red sugar menjadi gula kristal yang bermutu," tegasnya sembari mengimbuhkan hasil produksi tentu akan mendatangkan laba jika pencurian dan penyerobotan lahan dapat dicegah melalui sistem kemanan terpadu.

Ato Suprapto juga berharap agar PTPN2 terus meningkatkan oprasional kerja sama dengan mitra strategis dalam mengelola Kebun Barumun yang tiap tahunnya terus merugi. Terkait strategi pengembangan Kota Deli Megapolitan, jajaran direksi diminta untuk melanjutkan rencana tersebut.

Agar terwujud perusahaan sehat dan karyawan sejahtera, dibutuhkan partisipasi akif seluruh karyawan, kerja keras, kerja ikhlas, dan kerja cerdas. Dewan komisaris juga menyarankan agar restrukturirasi keungan lebih dioptimalkan dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas.

Kinerja maksimal juga harus dilakukan dalam meningkatkan hasil poduksi dan produktivitas kelapa sawit, tebu, dan tembakau melalui pemupukan yang baik. Jika tanaman sehat, maka produksi akan meningkat.

Negosiasi

Di tempat sama, Dirut PTPN2 Bhatara Moeda Nasution mengungkapkan rencana pengembangan 5 ­ 7 anak perusahaan baru. Anak perusahaan itu untuk mendukung proyeksi pembangunan Kota Deli Megapolitan di lahan 8.100 hektar yang tengah dinegosiasikan.

Sedangkan lahan 800 hektar di Bekala yang dipercayakan kepada dua anak perusahaan baru yang sudah ada, diproyeksikan dapat menampung 17 ribu rumah baru. "Semua ini tidak terlepas dari kinerja dan pendekatan yang dilakukan para purnakarya yang hari ini memasuki masa pensiunan."

Kepada pejabat yang memasuki purnakarya, Bhatara mengucapkan terima kasih dan penghargaan tinggi. Dalam suatu prosesi, para purnakarya dilepas dan diserahkan kepada Persatuan Purnakarya Perkebunan Republik Indonesia. Prosesi itu ditandai dengan mengulosi dan pemberian bingkisan.

Mewakili karyawan, Ketua Serikat Pekerja Merdeka Josen Ginting menegaskan segenap karyawan tetap mendukung kebijakan pimpinan BUMN itu. "Sepanjang demi kemajuan Negara dan kesejahteraan karyawan, semua kebijakan pimpinan akan didukung karyawan."

Hal senada diungkapkan Ketua SP Bun Idris Nasution. Sebelumnya, Sekretaris SP Bun Toni Nixon mempertanyakan pemberlakuan ketentuasn UMP 2013 bagi karyawan terbawah. Namun hal itu tidak dijawab Bhatara pada saat memberikan sambutan. (rio)