LABUSEL-Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 
(Hardiknas) 2012, Tanoto Foundation bekerjasama dengan Asian Agri dan 
Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) mengumumkan 
pemenang Tanoto Library Competition dan Tanoto Reading Competition yang 
diadakan sejak bulan Maret–April 2012. Pengumuman pemenang disampaikan 
pada upacara Hardiknas di lapangan Kota Pinang oleh Wakil Bupati 
Labusel,  Drs H. Maslin Pulungan, kemarin.
Pemenang Tanoto Library Competition adalah: SDN 116253 Sidodadi 
(juara pertama), SDN 118386 Sumberjo (juara kedua), SDN 118274 Sialang 
Pamoran I (juara ketiga), SDN 118391 Teluk Panji IV (juara harapan 
pertama), SDN 112243 Kota Pinang (juara harapan kedua) dan SDN 112247 
Hutagadong (juara harapan ketiga). Aspek penilaian lomba ini diantaranya
 adalah manajemen perpustakaan, kegiatan perpustakaan, jumlah pengunjung
 per bulan, dan lainnya.
Sedangkan pemenang Tanoto Reading Competition (cerita rakyat/dongeng)
 adalah: Nur Ummi Shaleha SDN 116253 Kota Pinang (juara pertama), Murni 
Anggliani SDN 118386 SDS RGM Blok Songo Kota Pinang (juara kedua), 
Anggita Syahroini SDN 118274 SDN Teluk Panji IV (juara ketiga), Sonia 
Nur Ariffah SDN 118391 Subulussalam (juara harapan pertama), Dessy 
Azwina SDN 112243 Kota Pinang (juara harapan kedua) dan Azzuhro SDN 
112247 Kota Pinang (juara harapan ketiga).
Kompetisi yang diadakan oleh Tanoto Foundation ini selaras dengan 
tema hari Pendidikan Nasional yaitu ’Bangkitnya Generasi Emas 
Indonesia’, dimana diharapkan mulai tahun 2010 hingga tahun 2035 dapat 
menyemai usia produktif yang jumlahnya luar biasa.
Dewan Pembina Tanoto Foundation Belinda Tanoto mengatakan, Tanoto 
Foundation sangat mendukung tema Hardiknas 2012, yaitu “Bangkitnya 
Generasi Emas Indonesia.”
Karena menurut Tanoto, pembangunan sumber daya manusia, peningkatan 
kualitas dan perbaikan akses pada pendidikan yang berkualitas, adalah 
strategi efektif untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia.
Sementara Rafmen, Head CSR Asian Agri menjelaskan, penilaian lomba 
salah satu komponennya adalah jumlah pengunjung. Ini mengisyaratkan 
bahwa semakin banyak siswa yang datang ke perpustakaan.  Artinya, 
semakin tinggi pula minat baca siswa, yang secara tidak langsung 
bertambah pula pengetahuan siswa. ‘’Dengan memupuk terus rasa 
keingintahuan siswa, maka akan semakin membuka cakrawala berpikirnya, 
dan tentu saja semakin membuka wawasannya,’’ ujarnya. (sih)/SP

 sudah lihat yang ini (klik aja)?
 sudah lihat yang ini (klik aja)? 
 
 
 
